Tuesday, March 4, 2014

Era Dahlan Iskan, BUMN jadi lebih sadis dibanding perusahaan swasta

Era Dahlan Iskan, BUMN jadi lebih sadis dibanding perusahaan swasta




LENSAINDONESIA.COM: Anggota Komisi IX DPR RI, Rieke Diah Pitaloka menilai, sejak era kepemimpinan Dahlan Iskan, wajah BUMN jadi lebih kejam dibanding perusahaan swasta. Terutama dalam menangani karyawannya.


Berdasarkan catatan Rieke, Sepanjang 2013 hingga Maret 2014 ini sudah ada 7.363 karyawan BUMN yang dipecat. “Memang terjadi pelanggaran terhadap Undang-undang 13 itu sendiri, harusnya BUMN itu kan mengelola aset rakyat tapi karakternya lebih sadis dari perusahaan swasta,” kata Rieke Diah Pitaloka pada LICOM di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (04/03/2014).


Baca juga: KSPI: Presiden & instansi terkait harus taat pada hukum yang berlaku dan INES: 67% masyarakat mulai muak dengan aksi blusukan Jokowi


Menurut politisi PDI Perjuangan ini, di BUMN pelanggaran yang terjadi justru lebih masif. Hampir di semua lini mengupah karyawannya di bawah upah minimum, baik kota maupun kabupaten.


“Itu bisa dikatakan pelanggaran pidana. Kalau di swasta, itu sudah kena sanksi pidana denda 1 tahun denda Rp 100 juta,” kata Rieke.


Rieke juga menyesalkan sikap Dahlan Iskan yang bermanis-manis muka di hadapan media massa dengan mengatakan enggan intervensi. “Ya bisa lah, ngapain jadi menteri kalau gak bisa mengintervensi,” tegasnya.


Rieke menjelaskan sikap Dahlan Iskan yang tak jelas dalam menangani BUMN. Rieke menyontohkan soal BPJS yang berjalan sekarang.


Hingga kini, Dahlan Iskan belum juga melakukan pemisahan aset di PT Askes yang telah berubah menjadi BPJS Kesehatan. Dahlan Iskan juga belum memisahkan aset PT Jamsostek yang berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan.


“Sampai sekarang pemisahan aset belum terjadi, malah anak usahanya sudah dijual. Ada 8 juta peserta Jamsostek yang harusnya uangnya sudah dipindahkan, tapi Dahlan Iskan tidak tandatangani RUPS, akhirnya uangnya tidak bisa digunakan. Ini harus diungkap karena ada Rp 147 triliun aset liquid milik pekerja swasta,” beber Rieke Diah Pitaloka.


Rieke juga mengingatkan Dahlan Iskan agar tidak bermain-main dengan aset BUMN. Apalagi di tengah tahun politik seperti saat ini.


Peringatan Rieke pada Dahlan Iskan ini wajar, sebab Dahlan Iskan kini sedang mengikuti proses politik di Partai Demokrat sebagai Capres.


“Kami minta jangan sampai uang itu digunakan untuk dana politik di 2014 ini. Kemana uangnya? Itu jadi tanda tanya besar,” tanya Rike.


Sebelumnya telah ada desakan pada BPK untuk melakukan audit investigatif pada aset PT Askes dan PT Jamsostek seiring perubahan nama menjadi BPJS.


Aset PT Askes saat ini sebesar Rp 60 triliun dan Jamsostek sebesar Rp 147 triliun. Aset kedua BUMN ini jauh lebih besar dibanding Bank Century yang hingga kini belum juga beres persoalannya.@endang


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment