Tiga Ribu nelayan di Pacitan dipastikan golput

LENSAINDONESIA.COM: Sedikitnya tiga ribu nelayan yang menggantungkan hidupnya di pelabuhan ikan Tamperan, Pacitan Jawa Timur, dipastikan tidak ikut nyalurkan hak suaranya alias golput pada Pemilu Legislatif (Pileg).

Meski sudah terdaftar dan masuk DPT, para nelayan ini lebih memilih bekerja dan melaut dari pada ikut mencoblos.

Komisi Pemilihan Umum Pacitan (KPU) sudah melakukan sosialisasi, namun mereka tetap mengaku tidak akan ke TPS.

Baca juga: Libatkan MUI dan tandatangan massal, Jabar cegah anarkis dan Golput dan Tak wajar, hanya karena kasus LHI masyarakat harus golput

Inilah diantara ribuan nelayan yang biasa bekerja di sekitar pelabuhan ikan Tamperan, Pacitan jawa Timur. Mereka ini kebanyakan berasal dari Makasar, Cilacap, Maluku yang biasa melaut untuk mencari ikan di Samudra Hindia dan di sekitar laut-laut di Pacitan.

Mendekati pelaksanaan pemungutan suara 9 April nanti, para nelayan ini tetap bekerja seperti biasa dan tidak pulang kampung untuk mencoblos. Para nelayan ini mengaku lebih memilih bekerja, melaut dan mendapatkan upah dari pada hanya pulang untuk mencoblos, dan akan mengeluarkan biaya besar.

Aris, salah satu nelayan yang berasal dari Makasar, mengatakan,”sebenarnya saya sudah masuk DPT. Namun saya tidak memilih. bekerja saja, biar dapat uang,”ucapnya

Sikap nelayan yang tidak mau memilih ini, sudah diketahui KPU Pacitan. Bahkan, setiap Pemilu, para nelayan ini memang tidak pernah memilih. Meskipun sudah dilakukan sosialisasi.

Terkait itu, Damhudi, ketua KPU Kabupaten Pacitan, mengatakan,” ini sudah dari pemilu ke pemilu sudah seperti itu. Upaya sudah kita lakukan maksimal, sudah sosialisasi. kita sudah fasilitasi, bila ada yang minta kita fasilitasi. tapi sampai saat ini belum ada yang mau.,”tegasnya.

KPU tetap berharap agar ada kesadaran dari mereka, untuk memberikan hak pilihnya pada pemungutan suara 9 April mendatang.@arso