Friday, May 2, 2014

Korupsi busway jangan terulang proyek keruk kali Jakarta

Korupsi busway jangan terulang proyek keruk kali Jakarta




LENSAINDONESIA.COM: Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi mengungkap proyek Jedi atau pengerukan sungai di Jakarta berasal Bank Dunia. Kontribusinya sebesar US$139,64 juta dan US$0,50 juta hibah bilateral, dan pemerintah Indonesia akan berkontribusi sebesar US$49,71 juta.


“Proyek ini akan diimplementasikan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Diharapkan dimulai pada bulan Mei 2012 dan selesai pada Maret 2017,” kata Uchok kepada Licom, Jakarta, Jum’at (02/05/2014).


Baca juga: Warga Kalibata Jakarta bersihkan lumpur pasca banjir dan Sekolah di Jakarta terpaksa libur akibat banjir


Akan tetapi sesuai dengan penyataan wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menyatakan akan terjadi perubahan kontrak kerja sama dengan kontraktor untuk kedua paket itu. Yakni, waktu pengerukan yang awalnya ditetapkan selesai dalam waktu lima tahun, kini harus selesai dalam waktu dua tahun.


“Kalau proyek ini dipatok sampai 2015 saja, tidak sampai 2017 atau hanya dua tahun. Maka dampak kepada, pertama, biasa pihak pemberi hibah, dalam hal ini bank dunia akan mengurangi kontribusi mereka terhadap proyek ini. Artinya, kalau terjadi pengurangan dari bank dunia, berarti Pemda Jakarta harus menutupi kekurangan anggaran akibat pengurangan dari bank dunia tersebut,” tandas Uchok.


Selain itu, kata Uchok hal ini sangat merugikan betul, bila terjadi pengurangan bantuan hibah tersebut. “Kecurigaan saya dengan tender ulang adalah yang akan dimenangkan perusahaan yang dekat dengan pemerintah Jokowi-ahok. Maklum, mau Pilpres butuh duit nih yee! Artinya, dengan tender ulang ini, akan dimenangkan perusahaan-perusahan yang dekat pemerintah Jokowi-Ahok, dan modus tender ulang ini, kasusnya akan sama dengan korupsi busway,” tandasnya.


“Lebih baik dikaji ulang dulu masalah penjadwalan dari 5 tahun ke 2 tahun. Harus lebih mengkaji lagi biar lebih matang. Ahok jangan hanya “ceplas-ceplos” bicara seenak saja hanya untuk mencari sensasi pencitraan untuk numpang top, tetapi nantinya sangat merugikan keuangaan Jakarta, atau merugi uang pembayar pajak rakyat,” kritik Uchok.@endang


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment