LENSAINDONESIA.COM: Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa Lukman Edy membantah anggapan alasan Ketua Umum Muhaimin Iskandar menolak menempati posisi menteri pemerintahan Presiden Jokowi, dikaitkan dengan adanya 8 calon menteri diberi tanda merah oleh KPK.
Lukman menegaskan, penolakan Cak Imin –panggilan Muhaimin– semata-semata lebih memprioritaskan membesarkan partai menghadapi dinamika poitik ke depan.
Baca juga: Presiden Jokowi rahasiakan nama 8 calon menteri 'ditolak' KPK dan Karena KPK? Presiden Jkw belum pasti umumkan nama semua menteri
“Kita melihat Pak Muhaimin (penolakan) bukan ada hubungan dengan isu-isu yang beredar,” tegas Lukman Edy di Kompleks DPR RI, Senayan, Rabu (22/10/14).
Kader PKB di DPR RI Senayan ini juga menegaskan, Cak Imin ingin menghormati Presiden Joko Widodo yang jauh-jauh hari tidak menghendaki menterinya merangkap jabatan.
Sikap penolakan Cak Imin ini, lanjut Lukman, sekaligus untuk memotivasi seluruh kader PKB mematok target penguatan fraksi di parlemen lima tahun mendatang. “Kita tidak bisa puas diri dengan 47 anggota DPR (PKB) hari ini,” katanya, menirukan perkataan Cak Imin dalam pertemuan internal dengan kader PKB dua hari lalu.
Cak Imin, menurut Lukman, menginginkan PKB pada pemilu lima tahun ke depan, bisa mencapai target 100 kursi di legislatif. “Sekarang, hanya bermodal 47 kursi, tidak bisa berbuat maksimal membantu pemerintahan,” tambahnya.
Menurut Lukmat, Cak Imin harus memilih terkait masa depan partai. “Akhirnya, Pak Muhaimin harus memilih.”
Heboh penolakan Cak Imin mjadi menteri itu, lantaran Cak Imin ngetwit di akun twitter-nya begini; “Kayaknya aku lebih memilih konsentrasi jadi ketua umum PKB, karna memang lebih baik tdk merangkap dg jabatan menteri.. Mohon dukungan,” cuit Cak imin Selasa (21/10/14) melalui akun Twitter-nya; @cakiminpkb. @endang_oi
0 comments:
Post a Comment