LENSAINDONESIA.COM: Tidak ingin jadi sasaran kambing hitam, Front Pembela Islam (FPI) berjanji akan turut menjaga situasi tenang saat prosesi pelantikan Presiden dan Wapres terpilih, Jokowi-JK pada 20 Oktober mendatang.
“Kami sepakat menjaga kondisi tetap tenang dalam rangka pelantikan presiden dan wakil presiden. Kami tidak akan ikut campur, apabila ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tegas Habib Muchsin Alatas, Ketua Umum FPI, di Gedung DPD, Senayan, Senin (13/10/14).
Baca juga: Besok, Jokowi bertemu bos Facebook Mark Zuckerberg di Jakarta dan PAN siap turunkan seluruh anggota fraksi hadiri pelantikan Jokowi-JK
Komitmen FPI menjaga keamanan dan ketentraman selama pelantikan Jokowi-JK, menurut Ketua Umum FPI, akan disolisasikan ke seluruh anggota FPI yang tersebar di daerah-daerah Indonesia. Sebaliknya, pihaknya tidak ikut campur jika ternyata ada ekses politik.
“Warga FPI diimbau membawa ketenangan. Kalau ada ekses-ekses politik, kami tidak bertanggung jawab,” katanya.
Muchsin mempertegas bahwa FPI tetap mengawal dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Seperti diketahui, FPI sebagaimana disampaikan sndiri oleh Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, selama menjelang Pilpres 2014, memberi dukungan terhadap pasangan Prabowo-Hatta. Alasan FPI, karena Prabowo-Hatta diusung koalisi Parpol Islam yaitu PPP, PBB, dan PKS.
“Menghadapi Pilpres, FPI menitipkan hak suara seluruh pengurus, anggota, dan simpatisan kepada tiga partai Islam, yaitu PKS, PPP, dan PBB,” kata Habib Riziek.
“Sehingga apa yang diarahkan oleh partai Islam itu, itu pulalah arah pilihan yang diserukan DPP FPI,” tambahnya saat menyampaikan pernyataan di markas Syariah FPI, Jalan Petamburan, Tanah Abang, Jalarta Pusat, Rabu malam (4/6/14). @
0 comments:
Post a Comment