LENSAINDONESIA.COM: Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengikuti sertifikasi menyusul diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015.
Dengan adanya sertifikasi tersebut maka pelaku usaha akan mendapatkan pegangan dan juga pengakuan untuk berkarya di dalam negeri atau juga di luar negeri.
Baca juga: Lebih menjanjikan, pengusaha PHRI senang membangun hotel baru
“Kami ingin seluruh pelaku usaha seperti yang tergabung di dalam PHRI ini bisa ikut melakukan sertifikasi tersebut,” katanya Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifulah Yusuf dalam kegiatan Musyawarah Daerah XII Badan Pimpinan Daerah PHRI Jawa Timur di Surabaya, Jumat (10/10/2014) malam.
Ia mengatakan, sektor pariwisata patut mendapatkan perhatian pemerintah karena pariwisata adalah salah satu sektor yang ikut menyumbang pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur yang mencapai angka 31 persen.
“Itu artinya jika sektor pariwisata di Jawa Timur maju maka pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur akan naik dan ikut terdongkrak. Salah satunya melalui hotel dan restoran ini,” katanya.
Ia mengatakan, dirinya banyak berharap kepada hotel yang saat ini tumbuh dengan baik di Jawa Timur untuk terus berbenah dalam rangka menghadapi MEA tahun 2015.
“Saat ini asing banyak yang masuk ke Indonesia dari total 600 juta warga ASEAN sebanyak 240 juta adalah orang Indonesia dan 39 juta ada di Jawa Timur dan ini merupakan pasar yang cukup bagus,” katanya.
Sementara itu, Ketua BPD PHRI Jawa Timur M Sholeh, mengatakan, pihaknya akan sejalan dengan pemerintah yaitu mendorong standarisasi kompetensi sumber daya manusia dan juga usaha.
“Target kami dalam lima tahun kedepan adalah sebanyak 1.000 sumber daya manusia akan bersertifikasi supaya mereka bisa bersaing dalam rangka menghadapi MEA ini,” katanya.@sarifa
0 comments:
Post a Comment