Saturday, October 25, 2014

Suasana haru selimuti pemakaman Gayatri di Ambon

Suasana haru selimuti pemakaman Gayatri di Ambon




LENSAINDONESIA.COM: Suasana haru mewarnai proses pemakaman jenazah Gayatri Wailissa, gadis jenius asal Ambon yang mendunia akibat pendarahan di bagian otak di Jakarta, Kamis (23/10/2014) malam.


Jenazah jemaja yang menguasai 14 bahasa asing tersebut dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Taman Bahagia Ambon, Sabtu (25/10/2014) siang.


Baca juga: Jenazah penguasa 14 bahasa Gayatri diterbangkan ke Ambon dan Setelah jatuh, Gayatri sempat kontak keluarga di Ambon


Jenazah diberangkatkan dari tempat persemayamannya di Aula Kodim 1504 Kodam XVI Pattimura. Para pelayat tampak bersedih dan tak kuasa menahan tangis begitu jenazah dibawa ke tempat pemakaman.


“Dia (Gayatri) tidak meninggal, dia hanya sedang tidur, jadi jangan seperti ini,” kata salah seorang anggota keluarga kepada para pelayat dan sahabatnya yang tersedu-sedu.


Keharuan juga tampak saat proses pemakaman dilangsungkan di TPU Taman Bahagia.

Ratusan warga yang menghadiri pemakaman tersebut tak kuasa menahan sedih saat jenazah hendak dimasukkan ke liang lahat untuk dimakamkan.


“Jangan tinggalkan kita, jangan pergi, katong (kami) sayang kepadamu,” ujar salah satu sahabat Gayatri, Via Purinmas, seraya menangis.


Proses pemakaman Gayatri tak hanya dihadiri sanak keluarga dan para sahabat, sejumlah pejabat daerah dan militer juga hadir dalam pemakaman tersebut seperti Gubernur Maluku Said Assagaf dan Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Meris Wiryadi.


Sebelumnya, Dedi Wailissa, ayah dari Gayatri, mengatakan anaknya pergi terlalu cepat. Namun ia tetap iklas atas kepergian Gayatri yang dinilainya sangat mendadak dan mengejutkan itu.


“Orang tidak ada riwayat sakit, dari dulu ngeluh pusing pun tidak. Kalau dari dulu pusing kan pasti saya sudah bawa ke dokter. Paling dia sakit maag saja, tapi tiap bangun tidur minum air es, itu sudah sembuh,” ucap Dedi, Jumat (24/10/2014) di rumah duka RSPAD.


Dedi menuturkan, saat kelas 2 SMA dulu Gayatri pernah berujar dia ingin berbakti pada nusa dan bangsa. Serta kalaupun bisa, mati bagi nusa dan bangsa.


“Dia kalau belajar itu serius, berjam-jam. Saya pernah bilang kamu kok belajar serius sekali. Dia bilang bapa tenang saja. Saya ini hidup untuk berbakti pada nusa dan bangsa, mati pun kalau bisa untuk nusa dan bangsa,” tutur Dedi.


Dedi menambahkan, putrinya tersebut juga kenal baik dan akrab dengan beberapa tokoh nasional seperti Prabowo, Fadli Zon, Dahlan Iskan, dan lainnya.@ridwan_LICOM/tri/viv/kom


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment