LENSAINDONESIA.COM: Para wakil rakyat tergabung KIH (Koalisi Indonesia Hebat) di Senayan, yang boikot rapat paripurna DPR RI diketuai Setya Novanto (KMP), justru melangsungkan agenda rapat paripurna sendiri. Rapat dibawa pimpinan ketua DPR versi KIH, akhirnya berhasil mengesahkan penetapan pimpinan alat kelengkapan dewan (tandingan).
Ida Fauzia (PKB) sebagai Ketua DPR sementara (versi KIH) cukup bersamangat selama memimpin rapat paripurna di ruang rapat terpisah dari ruang rapat Nusantara I yang dikuasai DPR pimpinan Setya Novanto.
Baca juga: Genting! 244 politikus KIH boikot rapat paripurna DPR dipimpin KMP dan Perpecahan DPR meruncing, elit PDIP desak MPR turun tangan
Effendi Simbolon, Wakil Ketua DPR sementara, mengakui, Selasa ini (04/11/14), DPR versi KIH-nya sengaja membawa hasil rapat konsultasi pimpinan sementara dengan fraksi-fraksi tergabung KIH. Konsultasi itu sudah dilakukan sebelumnya. Fraksi-fraksi yang dimaksud, yaitu PDIP, fraksi PKB, fraksi Hanura, dan fraksi Nasdem, serta fraksi PPP versi Ketua DPP PPP Romahurmuziy.
“Hasil rapat konsultasi kita bawa ke rapat paripurna (DPR versi KIH) ini untuk ditetapkan, dan selanjutkan melaksanakan agenda DPR,” jelas Effendi.
Rapat Paripurna DPR versi Koalisi Indonesia Hebat (KIH) itu, memang mulus menetapkan pimpinan alat kelengkapan dewan (AKD) itu. Meski tidak dihadiri anggota DPR dari KMP, namun rapat paripurna ini tetap dianggap memenuhi kourum.
Pimpinan rapat, Ida Fauziah di ruang rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR, mengetukkan palu setelah membacakan pembagian pimpinan AKD yang pembagiannnya menggunakan pertimbangan proporsional. Rinciannya, sebagai berikut;
Komposisi pimpinan AKD
1. Fraksi PDIP dapa 3 ketua, 9 wakil ketua
2. Fraksi Partai Golkar dapat 3 ketua, 8 wakil ketua
3. Fraksi Partai Gerindra dapat 2 ketua, 6 wakil ketua
4. Fraksi Partai Demokrat memperoleh 2 ketua, 5 wakil ketua
5. Fraksi PAN dapat 1 ketua, 4 wakil ketua
6. Fraksi PKB dapat 1 ketua, 4 wakil ketua
7. Fraksi PKS memperoleh 1 ketua, 3 wakil ketua
8. Fraksi PPP memperoleh 1 ketua, 3 wakil ketua
9. Fraksi Partai Nasdem dapat 1 ketua, 3 wakil ketua
10.Fraksi Partai Hanura dapat 0 ketua, 2 wakil ketua.
Komposisi ini, jelas berbalik seratus persen dengan komposisi AKD yang dibentuk DPR pimpinan KMP. Karena, semua anggota KIH tidak mendapatkan jatah sama sekali. Bahkan, PDIP sebagai partai pemenang Pemilu dan memiliki anggota terbanyak di DPR RI juga tidak diberi kesempatan mask daam komsisi AKD tersebut.
Fraksi PDIP, kali ini, memperoleh jatah AKD terbanyak. Pembagiannya menggunakan sistem proporsional, yaitu mempertimbangan bahwa PDIP sebagai partai pemenang Pemilu dengan memiliki anggota DPR paling banyak. Total berjumah 63 pimpinan AKD, komposisinya 16 ketua dan 47 wakil ketua.
Untuk penetapan pimpinan komisi diserahkan Ida Fausiah kepada wakil ketua DPR sementara. Ditegaskan Ida, proses penetapannya dilakukan lewat tata tertib dengan memperhatikan kuorum anggota dan fraksi yang hadir dan menyarahkan daftar nama anggotafraksinya.
“Kesepakatannya begitu, tidak diperbolehkan mengabaikan fraksi yang belum hadir. Penetapan baru dilakukan jika anggota fraksi sudah memenuhi kuorum, harus sabar kalau masih lima fraksi,” kata Ida. Maksudnya, fraksi PDIP, PKB, Hanura, Nasdem, dan PPP.
Apabila nantinya lima fraksi lainnya –Golkar, Demokrat, Gerindra, PAN, dan PKS– belum juga menyerahkan daftar nama anggota fraksi, ditegaskan Fauziah, pimpinan sidang versi tidak memberikan batas waktu. “Prinsip penetapan AKD menyesuaikan dengan tatib,” kata Fauziah. @endang
0 comments:
Post a Comment