LENSAINDONESIA.COM: Warga Indonesia ternyata diam-diam banyak yang bergabung dengan gerakan radikal Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS). Supaya tak terdeteksi, mereka ikut dalam tur wisata ke Timur Tengah.
Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengemukakan adanya modus baru berangkat melalui perusahaan wisata (tur) ke tempat tertentu lalu menghilang.
Baca juga: Tukang Jagal 'ISIS' paling sadis terungkap warga Inggris dan Tiga pria Brooklyn dituntut karena ingin membunuh Presiden Obama
“Ini salah satu modus, data ini ada di Kepolisian maupun BIN. Sampai kapan mereka kembali itu kan ada dari tour travel, kita cek siapa saja yang tidak kembali,” terang Tedjo saat menghadiri Rapimnas TNI-Polri, di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Jakarta, Selasa (3/3/2015).
Hilangnya WNI yang berangkat ke luar negeri lewat tur wisata sudah direkam Polri maupun Badan Intelejen Nasional (BIN). Menko menegaskan, pihaknya akan berupaya menangkal mereka-mereka yang berangkat ke luar negeri untuk bergabung dengan gerakan radikal itu.
Ia tidak membantah atau membenarkan data yang pernah diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Aqil Siraj bahwa sudah ada 514 WNI yang menjadi anggota ISIS.
Namun, Tedjo Edy menyatakan tak ada pembatasan bagi pelajar yang akan berangkat ke Timur Tengah. “Tidak. Jelas kalau mereka disana memang pelajar terdata dengan baik menurut kedutaan yang ada disana,” pungkasnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan, dalam upaya mewaspadai ancaman terorisme, pemerintah menempuh banyak jalur untuk melakukan pencegahan, baik melalui agama, budaya, dan pendidikan.@sita
0 comments:
Post a Comment