LENSAINDONESIA.COM: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masih adanya ancaman serangan terorisme ke Indonesia.
Karena itu, Presiden menekankan menekankan pentingnya pencegahan terhadap segala hal yang berkaitan dengan terorisme.
Baca juga: Ribuan nelayan berdemo di Istana tolak kebijakan Menteri Susi dan Sempat diabaikan Jokowi, Esemka jadi mobil angkutan pertanian
“Saya kira tidak hanya Indonesia tapi juga negara lain, semua menghadapi mazhab yang sama terkait terorisme terutama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS),” papar Jokowi saat memberi pengarahan kepada peserta Rapimnas TNI-Polri di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Jakarta, Selasa (3/3/2015).
“Jangan sampai kejadian dulu baru kita selesaikan. Pencegahanlah yang paling baik,” tutur Presiden.
Dengan demikian, kata Presiden Jokowi, intelejen jadi peran penting dari sisi pencarian data-data yang ada di lapangan.
Jokowi juga meminta jajaran TNI – Polri agar betul-betul bisa menjaga stabilitas keamanan, agar target-target pembangunan yang kita laksanakan bisa dicapai.
“Stabilitas keamanan betul-betul harus kita jaga, agar target-target pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur yang ingin kita lakukan dapat dikawal dan nantinya target tersebut bisa dicapai,” kata Presiden Jokowi.
Pembukaan Rapimnas TNI – Polri yang diikuti oleh 246 perwira tinggi (pati) TNI dan Polri, yang terdiri dari 119 orang pejabat utama Mabes TNI dan Panglima Komando Utama (Pengkotama), dan 122 orang pejabat utama Mabes Polri, termasuk para Kapolda itu, dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Partikno, Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman.
Namun, Kepala Lemdikpol Komjen Pol Budi Gunawan tak terlihat dalam rapim ini. @sita
0 comments:
Post a Comment