LENSAINDONESIA.COM: Melihat carut marut persepakbolaan di Indonesia serta terjadinya dualisme tim-tim besar sepakbola di Jawa Timur (Persebaya dan Arema), GP Ansor dan Banser Korwil Jatim bergabung bersama Bonek 1927, menyatakan mendukung pemerintah memberantas mafia bola.
Dalam orasinya, perwakilan GP Ansor menyatakan sikap mendukung Arek Bonek, sebutan suporter Pesebaya 1927, dalam menyuarakan aspirasi penyelamatan sepakbola dari segala bentuk mafia. “Kami mendukung Arek Bonek dalam penyelamatan sepakbola. Pemilihan ketua dan pengurus PSSI tidak akan menyelesaikan masalah tanpa adanya niat perubahan lebih baik,” teriak pengurus Banser dalam orasinya, Sabtu (18/4/2015), di depan Hotel JW Marriot Jl Embong Malang, Surabaya, tempat berlangsungnya Kongres PSSI.
Baca juga: Ribuan Bonek 1927 mulai kurung lokasi Kongres PSSI dan Bonek ancam bubarkan Kongres PSSI, polisi diminta awasi provokator
“Mari berpikir jernih dan menyatukan tekad untuk secara tulus memperbaiki sepakbola Indonesia. Pergantian pengurus tidak menjamin terciptanya iklim sepakbola Indonesia yang kondusif, agenda pembenahan kompetisi dan adanya pondasi sepakbola Indonesia yang kredibel, transparan dan akuntabel,” tambahnya.
Menurut GP Ansor, kepengurusan PSSI harus untuk lebih mengutamakan kepentingan sepakbola Indonesia, dan jangan mencari kekuasaan.
Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur menyatakan sikap dengan lima tuntutan dan dukungan terhadap pemerintah;
1. Mendukung langkah pemerintah dalam hal ini Presiden Republik Indonesia untuk kemajuan sepakbola Tanah Air dengan menghentikan Praktek Mafia di tubuh persepakbolaan Indonesia (PSSI).
2. GP Ansor-Banser Jawa Timur siap mengawal Menpora untuk tegas terhadap PSSI.
3. Stop gesekan antar supporter sepakbola di Indonesia.
4. Mengutuk premanisme dalam tubuh sepakbola Indonesia.
5. Tingkatkan kesejahteraan pemain sepakbola dan atlet olahraga di Indonesia.@rofik
0 comments:
Post a Comment