LENSAINDONESIA.COM: Keputusan ‘politisi’ Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi membakukan kepengurusan PSSI tidak menjadi penghalang bagi induk persepakbolaan Indonesia ini untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) memilih Ketua Umum Periode 2015-2019.
Kongres Luar Biasa yang diselenggarakan di Hotel JW Marriot Surabaya, Sabtu (18/04/2015), secara resmi menetapkan La Nyalla Mahmud Mattalitti sebagai ketua umum menggantikan Johar Arifin.
Baca juga: Ini susunan pengurus PSSI periode 2015-2019 dan La Nyalla Mattalitti ketua umum PSSI 2015-2019
La Nyalla yang menjabat sebagai wakil ketua umum pada periode sebelumnya, meraih 92 suara dalam pemilihan. Sementara itu, 14 suara tersisa memilih Syarif Bastaman. Tiga calon lain, yaitu Benhard Limbong, Subardi, dan Muhammaf Zein, tidak mendapatkan suara sama sekali.
Menanggapi keputusan Menpora soal pembekuan PSSI, Ketua Umum PSSI terpilih, La Nyalla Mattalitti pun memberikan penjelasan. Menurutnya, pembekuan yang dilakukan oleh Imam Nahrawi adalah PSSI kepengurusan Johar Arifin, bukan PSSI periode 2015-2019.
“Lho pembekuan yang dilakukan Menpora kan untuk kepengurusan Djohar Arifin, bukan yang periode kedepan (bukan kepengurusan hasil KLB),” jelasnya kepada wartawan di Hotel JW Marriot Surabaya.
La Nyalla menambahkan, bahwa semua harus ingat jika PSSI itu dibawah naungan Internasional. “PSSI dibawah naungan FIFA, bukan dibawah Menpora,” imbuhnya.
Diketahui, Menpora sudah mengeluarkan surat keputusan (SK) bernomor 01307/2005 yang membekukan PSSI.
SK tersebut, merupakan surat keempat yang dikeluarkan Menpora kepada PSSI setelah sebelumnya sudah mengeluarkan tiga surat peringatan, agar membantu penyelesaian dualisme status Persebaya dan Arema.
Keputusan Menpora itu sudah di-tweet sejak pukul 12.45 WIB, Sabtu (18/04/2015).@angga_lensa
0 comments:
Post a Comment