Sunday, May 3, 2015

Nusron Wahid: Ada 228 TKI akan dieksekusi mati

Nusron Wahid: Ada 228 TKI akan dieksekusi mati

Pemerintah terus berneoisasi

LENSAINDONESIA.COM: Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengatakan, saat ini pemerintah Indonesia berupaya melakukan negoisasi dengan negara-negara yang akan mengeksekusi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang menjadi terpidana mati.

Baca juga: Kasus Mery Jane, Indonesia harus tiru Presiden Filipina lindungi warga dan Jatim tutup pengiriman TKI informal ke Timur Tengah

BNP2TKI mencatat, saat ini WNI yang mendapat hukuman mati tersebut berjumalah 228 orang. Mereka dijatuhi hukuman mati oleh negara tempatnya bekerja dengan bermacam-macam kasus.

Menurut Nusron, negoisasi tersebut dilakukan dengan mengirim lawyer yang handal, membuat nota diplomatik, mengirim duta-duta yang disegani di wilayah tersebut.

“Pemerintah Indonesia memberi perlindungan terhadap TKI yang mendapat hukuman mati diluar negeri. Termasuk Presiden RI turun tangan langsung berupaya melobi negara tersebut,” katanya usai pelantikan pengurus PC GP Ansor Jombang, digedung dinas sosial Jawa Timur, Minggu (03/05/2015).

Nusron juga mengatakan Ia menjelaskan, selain Indonesia, berbagai negara pengirim tenaga kerja juga mengalami nasib yang sama, banyak warganya yang terlibat pelanggaran hukum dan terancam hukuman mati. “Indonesia sendiri saat ini masih jauh jika dibandingkan dengan negara seperti Bangladesh dan Pakistan,” ujarnya.

Sebanyak 228 orang TKI yang terancam hukuman mati di luar negeri tersebut akibat terlibat kasus, misalnya pembunuhan, pemerkosaan dan perzinahan, pencurian, dan syirik.

“TKI yang masih bisa diselamatkan yakni, yang tidak terlibat perkara pembunuhan seperti syirik perzinahan, dan pencurian. Kategori syirik di Arab Saudi misalnya, kebiasaan membawa jimat. Padahal di Arab Saudi hukumnya haram, sehingga patut dijatuhi hukuman mati,” terang pria yang juga menjabat Ketua Umum PP GP Ansor itu.

“Pemerintah Indonesia akan berupaya maksimal melakukan perlindungan terhadap TKI. Bagi TKI yang sudah nyaman di Arab Saudi tetap mendapat perlindungan, tetapi bagu TKI yang bermasalah di Arab Saudi maupun di negara lainnya akan kita pulangkan,” pungkasnya.@obi

alexa ComScore Quantcast
counter customisable
Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment