LENSAINDONESIA.COM: Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Ahmad Yani mengatakan, sekretariat dewan (Setwan) belum maksimal dalam memberikan fasilitas kepada legislator. Bahkan, terkesan pilih kasih, sehingga ada kesengajaan menghambat kinerja para anggota DPRD DKI dengan dalih anggaran.
“Terkait fasilitas, ada dua gedung yang masih banyak kekurangan. Misalnya, telepon di ruangan anggota yang masih belum bisa aktif, karena banyak dari anggota dewan dan staf terkait dengan keluhan tidak adanya sinyal seluler,” ujarnya di Gedung DPRD, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (30/12/2014).
Baca juga: Politisi Demokrat DPRD DKI ogah kembalikan mobil dinas bekas Jokowi dan BPKD Pemprov DKI Jakarta akui tak rawat mobil dinas
Selain itu, kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, beberapa keran air di sejumlah kamar mandi dalam kondisi rusak dan lahan parkir di Gedung DPRD yang diperuntukan anggota dewan dan staf tak semua tertata rapi.
“Pengaturan ini, agar bisa diberikan stiker masuk ke gedung dewan,” harapnya.
Kemudian, selain mengenai masalah fasilitas yang ada di gedung, Yani juga menduga ada kesengajaan Setwan menahan anggaran para tenaga ahli (TA) untuk tidak segera dicairkan. Pasalnya, aneh
anggaran yang seharusnya sudah cair, namun tidak juga dikeluarkan.
“Sedapat mungkin Setwan segera menjembatani ke Pemprov, agar anggaran untuk para TA yang sudah bekerja, khususnya di Fraksi PKS, untuk bisa diperhatikan,” bebernya.
Yani pun meminta Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD, Mangara Pardede, segera memaparkan dan menjelaskan struktur organisasi dan tugas pokok serta fungsi (tupoksi) Setwan. |
Jika tudingan politikus PKS itu benar, praktis ini sangat melecehkan kelembagaan terhormat para wakil rakyat itu. Pasalnya, kinerja dewan dalam menjalankan fungsinya sebagaiwakil rakyat DKI
seharusnya disupport, bukan sebaliknya dihambat. @fatah_sidik
0 comments:
Post a Comment