Friday, January 31, 2014

Lagi-lagi satwa KBS mati misterius dalam kandang

Lagi-lagi satwa KBS mati misterius dalam kandang




LENSAINDONESIA.COM: Musibah terus menerus terjadi beruntun di Kebun Binatang Surabaya (KBS). Setelah singa lalu kemarin kijang, kini seekor komodo ditemukan tewas dalam kandangnya, Sabtu (1/2/2014) sekitar pukul 12.00 WIB.


Yang pertama mengetahui kematiannya adalah petugas bagian keeper (penjaga). Belum diketahui secara pasti penyebab kematian satwa KBS tersebut. “Matinya sekitar jam 11.00 WIB. Yang menemukan keeper. Sampai saat ini belum diketahui penyebab kematian komodo itu. Masih diselidiki dulu,” terang Agus Supangat, Humas KBS.


Baca juga: Lagi, satwa KBS meninggal tak wajar dalam kandang dan Polrestabes periksa dua dokter Kebun Binatang Surabaya


Tim identifikasi Polrestabes Surabaya sudah di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan atas kematian komodo ini. Polisi masih melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. “Setelah menelusuri kandang komodo dan sekitarnya, jasad satwa KBS itu juga masih diperiksa petugas,” terang salah satu petughas identifikasi.


Sekedar diketahui, Jumat (31/1/2014) siang, seekor kijang betina juga ditemukan tewas setelah kejang-kejang dan mulut mengeluarkan busa. Beberapa waktu lalu, singa Afrika bernama Michael juga tewas setelah lehernya terjerat tali penutup kandang. @angga


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

Kentrungan “Tanah Air” Naniel SWAMI-Cak Priyo “hasut” LENSAINDONESIA

Kentrungan “Tanah Air” Naniel SWAMI-Cak Priyo “hasut” LENSAINDONESIA




LENSAINDONESIA.COM: Naniel, musisi legendaris Surabaya yang namanya pernah identik dengan musik rakyat Leo Kristie dan kelompok SWAMI –bersama Iwan Fals, Sawung Jabo, Jocky S, Nanoe dan Innisisri– di usianya memasuki “ever green” seolah semakin tergelitik dan gelisah untuk terus berkarya.


Kali ini, Naniel K Yakin –lengkapnya– seperti tertantang semangat model berkeseniannya seniman monolog tradisional Surabaya mendiang Markeso. Meski sendiri, dalam situasi dan kondisi apa pun, Markeso ada, kesenian ala Markeso tak pernah mati. Disebutlah genre “ludruk garingan”.


Baca juga: HUT Trans Media: Iwan Fals, Noah, Ungu, d'Masiv, JKT48, Trio Macan dan Ini penampilan band terbaru Yukie PasBand, Wouw!


Begitu pun Naniel pembesut lagu “Bento” bersama Iwan fals ini. Saat bertemu dan ngakak bareng komedian berkarakter “Suroboyoan”, blak-blakan, “kasar”, dan dikenal suka memisuhi publik “goblok”, “jancuk”, “raimu”, Naniel lantas tergerak berkolaborasi. Komedian ini populer dengan panggilan Cak Priyo. Lengkapnya Priyo Aljabar.


“Entah jadinya apa, pokoknya ngalir aja. Persetan orang bilang, Naniel setelah dengan Iwan Fals, Jabo di SWAMI, dan dengan almarhum Mas Willy (WS Rendra), Setiawan djody di Kantata Taqwa, sekarang anjlok kolaborasi sama Cak Priyo,” kata Naniel, ngakak.


Bagi warga Jawa Timur, komedian Cak Priyo tidak asing, memang. Dia pernah populer sebagai host “Cangkrukan”, sebuah program talks show yang jadi ikon di stasiun teve lokal Jawa Timur. Bahkan lewat program dengan bahasa khas “Suroboyoan” itu, nama Cak Priyo dikenal mulai tukang becak sampai pejabat di Jawa Timur, dan masyarakat Jawa di wilayah Indonesia Timur.


Maklum, gaya komunikasi “Suroboyoan” Cak Priyo di media teve publik dianggap seperti mengembalikan dan melestarikan idiom-idom maupun model dialek khas jati diri “Arek Suroboyo” yang sempat ditinggalkan anak-anak muda lantaran latah berbahasa Indonesia ala megapolitan Jakarta.


Belakangan, Cak Prio setelah digusur tak lagi jadi “host”, ternyata masih suka “ngablak” dari warung ke warung mirip gaya monolog Markeso. Akhirnya, bertemulah dengan Naniel di warung kopi lorong DKS (Dewan Kosenian Surabaya), Jalan Pemuda, Surabaya.


“Pokoknya, kita kentrungan. Priyo bicara apa saja, aku yang ngiringi musik,” kata Naniel. Rupanya, Naniel terinspirasi

fase-fase awal saat aktif berkesenian sebagai anggota Teater Bengkel Muda Surabaya (BMS) akhir tahun 70-an dan awal tahun 80-an. Saat itu, Naniel jadi aranger musik kesenian kentrung ala Teater BMS dengan sutradara Akhudiat.


“Ya, pokoknya panggung kebebasan lah. Nabrak pakem-pakem. Ngomong opo ae (apa saja). Wong orang-orang sekarang, termasuk politisi banyak yang ngawur,” sahut Priyo, ngakak.


Karena berbicara apa saja tentang persoalan-persoalan di tanah air dengan gaya khas kentrungan, Naniel mengiyakan diberi nama Kentrung “Tanah Air”. Formasi dan komposisi bermusiknya juga fleksibel. Bisa berkolaborasi dengan instrumen musik apa saja.


“Sampai yang paling sederhana, Naniel niup suling, aku ngomong a sak kenek’e (sekenanya),” tambah Priyo. Didapuk sebagai dalang kentrung, Priyo akan bebas menggunakan media sebagai personifikasi tokoh-tokoh yang diangkat dalam topik pertunjukan kentrungnya.


Nah, Naniel dan Cak Priyo sepakat menjadikan perayaan Ulangtahun LENSAINDONESIA.COM sebagai ruang apresiasi perdana. Pesta Ultah ke 4 portal berita yang biasa dirayakan tiap 3 Februari ini, diselenggarakan di Kantor Redaksi LENSAINDONESIA.COM Jalan Sidosermo PDK V/19 Surabaya, Senin nanti (3/2/14).


“Wartawan-wartawan di semua pos liputan di Surabaya, diundang. Juga wartawan-wartawan senior di PWI Jawa Timur. Insyah’Allah Wagub Jatim Gus Ipul janji datang, jika tidak berhalangan. Soalnya, Gubernur Jatim Pakde Karwo waktu kita undang, juga janji mewakilkan ke Wagub karena beliau ada acara dengan Menteri,” kata Ketua Panitia Moh. Ridwan, yang dibenarkan Direktur SDM LENSAINDONESIA.COM Sukma Sonata. @dir


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

Nyaleg lagi, Ibas datangi Kota Reyog untuk ambil hati pemilih

Nyaleg lagi, Ibas datangi Kota Reyog untuk ambil hati pemilih




LENSAINDONESIA.COM: Edhy Baskhoro Yudhoyono, kembali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Untuk meloloskan rencananya, Sekjen Partai Demokrat ini mengunjungi Ponorogo.


Yang pertama mendapat kesempatan dijumpainya adalah warga Desa Ngrogung, Kercamatan Ngebel, Ponorogo, yang merupakan sentra durian, Kamis(30/01/2014).


Baca juga: Sambangi Ponpes Langitan, Ibas ajak para santri pilih KarSa dan Tunggu hasil penghitungan, Sekjen PD minta masyarakat Bali sabar


Dalam kunjunganya tersebut, Ibas, sapaan akrabnya, sempat melakukan serangkaian kegiatan. Mulai dari menyerahkan bantuan pupuk organik untuk para petani, melakukan penanaman bibit pohon durian kanjeng, meninjau kebun durian dan pembibitannya serta mencicipi beberapa buah durian kanjeng.


Seusai mencicipi sajian yang ada, Ibas mengaku kagum dan bangga dengan durian yang dibudidayakan warga setempat. Sebab, menurutnya, memiliki rasa yang khas dan lezat.


“Saya sangat apresiasi warga disini. Mereka bisa mengembangkan buah-buahan yang lezat dengan nilai jual yang sangat bersaing. Seperti durian kanjeng ini,” ujar caleg DPR Nomor Urut 1, Partai Demokrat di Dapil VII Jatim, yang meliputi Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan dan Ngawi.


Dalam rangka lawatanya tersebut selain untuk mendekatkan diri dengan warga Ponorogo yang menjadi calon konstituenya, Ibas juga memberikan bantuan dibeberapa tempat yang dikunjunginya.


Salah satunya saat berada di Desa Wringinanom, Kecamatan Sambit, Ibas memberikan bantuan dan mengunjungi sentra industri genteng.


Selain itu juga mendapatkan suguhan tarian jaran thik. “Ternyata Ponorogo selain terkenal dengan reyognya, juga ada seni budaya lain yang tak kalah menariknya,” ucapnya.


Sementara itu, soal taktiknya memenangkan Pemilu 9 April mendatang, Putra Presiden SBY ini menyatakan, akan terus melakukan konsolidasi dengan sesama pengurus partai.


“Seperti partai lainlah. Kami akan selalu melakukan koordinasi dan konsolidasi. Sejumlah strategi telah disusun. Tentunya dengan penuh etika. Soal keinginan, ya kami tentu ingin berhasil dan menang,” ujarnya.@arso


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

Sudin Sosial Jakut antisipasi PMKS usia sekolah

Sudin Sosial Jakut antisipasi PMKS usia sekolah




LENSAINDONESIA.COM: Pemkot Administrasi Jakarta Utara (Jakut) melalui Suku Dinas (Sudin) Sosial menjaring sebanyak 1125 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), dalam razia sepanjang 2013.


PMKS yang terjaring razia, yaitu gelandangan, pengemis, pekerja seks komersial (PSK), waria, penderita penyakit kusta, pengamen, pak ogah, parkir liar, pengamen, pemulung, psikotik atau penderita ganguan jiwa, dan anak jalanan. Para PMKS yang terjaring langsung didata dan diserahkan ke Panti Kedoya untuk diberikan pembinaan.


Baca juga: Sudin Dikmen Jakut berharap jalan rusak segera diperbaiki dan Pemkot Jakut tetap terus akan lanjutkan PTMH


Kepala Seksi Pelayanan Rehabilitasi Sudin Sosial Jakut, Israk mengatakan, dari 1123 PMKS yang terjaring tersebut sebanyak 75 anak jalanan yang didominasi putus sekolah ikut terjaring.


“Untuk tahun 2014, trend anak jalan dan parkir liar yang terjaring cenderung naik, dimana dari tanggal 01 Januari 2014 sampai 14 Januari 2014 lalu, sudah 75 orang yang terjaring. Anak jalanan dan parkir liar yang terjaring itu adalah mereka yang usia sekolah,” ujar Israk, Jumat (31/01/14).


Agar jumlah PMKS usia sekolah di Jakut tidak semakin banyak, untuk tahun ini pihaknya akan berkoordinasi dan mengundang perwakilan pengurus RT-RW khususnya dikawasan kumuh untuk dapat membantu kami memberikan masukan kepada kami cara mengatasi hal itu.


Disamping itu kami terus berkoordinasi dengan Satpol PP dan instansi terkait lainnya untuk mengelar razia, terutama di daerah yang rawan PMKS. @silma


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

Perayaan Imlek, Dewa Rezeki bagi-bagi angpao di Klenteng Cokro

Perayaan Imlek, Dewa Rezeki bagi-bagi angpao di Klenteng Cokro




LENSAINDONESIA.COM: Dewa Rezeki (Chai Shen Ye) turun ke bumi membagi-bagikan rejeki kepada umatnya. Pemandangan itu tampak di Klenteng Hok San Ko Tee atau lebih dikenal dengan Klenteng Cokroaminoto Surabaya, Dalam Perayaan Imlek 2565, Jumat (31/1/2014).


Keberadaan Sang Dewa Rezeki itu mengundang perhatian banyak orang. Dia berkeliling, menghampiri umat Khong Hu Chu dan Tri Dharma, serta warga sekitar klenteng untuk membagikan angpao.


Menurut Yuliani, Pengurus Klenteng Cokro, bagi-bagi angpao memiliki arti doa agar rezeki makin lancar. Bagi orang Tionghoa, uang dalam angpao harus disimpan, tidak boleh dibelanjakan agar memudahkan lancarnya rezeki.


“Dewa Rezeki itu turun hanya pada saat Imlek. Sejak malam Imlek dia sudah turun membagi-bagi rezeki pada umat. Kalau di klenteng ini, Dewa Rezeki selalu ada saat Imlek,” katanya, saat ditemui LICOM di Klenteng Cokro, Jumat (31/1/2014).


Dia berharap dalam perayaan Imlek tahun ini, semua umat bisa hidup rukun. Tahun ini merupakan tahun kuda, yang ada unsur api dan kayu.


“Elemen itu saling bertolak belakang, kalau bertemu akan bergejolak. Semua orang harus menahan emosi, terutama menghadapi Pemilu 2014. Dengan menahan diri dan emosi, kita ga akan asal omong dan tidak sampai menyinggung orang lain. Sehingga kehidupan bermasyrakat bisa rukun dan damai,” imbuh dia.


Para umat Khong Hu Chu dan Tri Dharma merayakan Imlek dengan beribadah di Klenteng Hok San Ko Tee. Waktu ibadah tidak ditentukan, ratusan umat hilir mudik berdatangan sejak Jumat pagi hingga sore.


Selain menampilkan Dewa Rezeki, klenteng yang punya stupa dengan unsur kejawen ini, juga menampilkan atraksi Barongsai. Hal ini dilakukan untuk memeriahkan perayaan sekaligus persembahyangan Imlek 2565.


Barongsai diyakini dapat mengusir berbagai roh jahat atau sifat buruk para pengikutnya. Sehingga kehadiran Barongsai dalam sebuah pesta atau perayaan menjadi bagian yang penting.@sarifa


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

Ini pesan Habibie untuk Presiden mendatang

Ini pesan Habibie untuk Presiden mendatang




LENSAINDONESIA.COM: Mantan Wakil Presiden (Wapres) RI ke-tiga, BJ Habibie berpesan kepada Presiden terpilih pada Pemilu 2014 nanti, agar memfokuskan kualitas pendidikan. Selain itu, juga harus fokus terhadap sinergi positip agama dan budaya.


Habibie mengingatkan itu karena hal terpenting dalam upaya memajukan bangsa Indonesia adalah peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM). “Kuncinya pada sumber daya manusia,” ujar Habibie.


Baca juga: BJ Habibie: Sudah saatnya Golkar menjadi jawaban bangsa ini dan ARB optimis pencalonannya menuju RI 1 tidak ada masalah


Hal itu disampaikan Habibie dalam dalam forum silaturahmi Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di kediaman pribadinya, Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta, Jumat (31/1/14).


Pernyataan Habibie ini memang tidak diungkapkan secara verbal untuk mengritisi bahwa selama dua periode kepemimpinan

Presiden SBY kurang fokus terhadap masalah pembentukan SDM unggulan.


Meski demikian, Habibie berharap Presiden terpilih mendatang perlu fokus pada peningkatan kualitas pendidikan, karena kualitas pendidikan merupakan terpenting untuk membentuk SDM unggulan.


Habibie mengingatkan, kesatuan bangsa juga merupakan faktor penting dalam memajukan kualitas bangsa. Karenanya, sinergi positif dari agama dan budaya juga faktor terpenting yang harus dijadikan fokus.


“Sinergi positif dari agama dan budaya dan satu namanya pendidikan,” tutur Habibie.


Silaturahmi para kader ICMI di kediaman Habibie beragendakan pembahasan Pemilu 2014. Dalam acara tersebut, tampak hadir beberapa kader ICMI seperti Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqie, Ketua DPP partai Golongan Karya (Golkar), Priyo Budi Santoso, Marwah Daud, Muslimin Nasution,

Johan Silalahi dan Sugiharto. @yudisstira


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

Tiga desa di Ponorogo, diserang flu burung

Tiga desa di Ponorogo, diserang flu burung




LENSAINDONESIA.COM: Tim Partisipatori Desease Survilend Respond (PDSR) atau tim penanganan respond cepat dalam melacak titik api flu burung dari Kantor Peternakan Ponorogo berhasil menemukan sampel posistif flu burung pada unggas.


Berdasarkan laporan warga Dusun Jajar, Desa Lembah, Kecamatan Babadan, Selasa (28/01/2014) lalu, atas unggasnya yang mati mendadak. Setelah diadakan rapid test, dinyatakan posistif AI.


Baca juga: Puluhan rumah warga Ponorogo terancam longsor dan Pelaku ilegal logging ditangkap petugas Polres Ponorogo


“Ini kasus pertama di tahun 2014. Untuk itu kami minta masyarakat waspada dan siaga,” terang Ir.Andi Susetyo, Jumat (31/01/2014).


Berdasarkan laporan yang masuk ke Kantor Peternakan Kabupaten Ponorogo, ada tiga daerah yang melaporkan ternaknya mati mendadak. Yaitu Desa Sampung, Bareng dan Lembah. Semua di Kecamatan Babadan.


Kasus yang dilaporkan di Dusun Jajar, Desa Lembah adalah ayam kampung milik Yatono (40), yang mati mendadak sejak Sabtu ( 25/01/2014) lalu, jumlahnya sudah puluhan ekor. Ciri-ciri kematiannya terjadi secara mendadak dengan muka membiru dan keluar lendir dari mulutnya.


Warga melakukan pembakaran atas ayam-ayam yang mati mendadak dan dikubur, selanjutnya dilakukan penyemprotan desinfektan yang merupakan bantuan dari bidang peternakan, Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo.


“Sesuai dengan petunjuk petugas, ayam saya bakar dan dikubur selanjutkan dilakukan penyemprotan disinfektan,” kata Yatono.@arso


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

Koko Cici Jakarta rayakan Imlek

Koko Cici Jakarta rayakan Imlek




LENSAINDONESIA.COM: Perayaan Tahun Baru China atau Imlek yang jatuh pada bulan Januari 2014 dimeriahkan kembali seperti tahun-tahun sebelumnya oleh Koko Cici Jakarta. Di tahun kuda kayu ini, Koko Cici Jakarta menyuguhkan serangkaian acara simfoni budaya yang berpuncak pada pagelaran budaya drama musikal legenda 8 dewa di berbagai pusat perbelanjaan di DKI Jakarta dan sekitarnya, salah satunya di Mall of Indonesia, Kelapa Gading.


Koko Wilsen, selaku ketua panitia mengungkapkan, perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini bertema The Symphony of Prosperous Indonesia yang artinya harapan Koko Cici Jakarta mengajak masyarakat luas untuk memaknai Imlek sebagai sebuah perayaan kebudayaan Tionghoa yang menitikberatkan pada esensi dari berbagi kepada sesama.


Baca juga: Kuda kayu pesta "Imlek" di Kampung Cina Cibubur dan Polda Jatim tak gelar pengamanan khusus dalam perayaan Imlek


“Kami membagi-bagikan jeruk kepada para pengunjung Mal of Indonesia. Kami menganggap mal itu sebagai kawasan yang cukup ramai dihuni oleh orang-orang keturunan Tionghoa,” ujar Koko Wilsen, di Jakarta, Jumat (31/01/14).


Dijelaskannya, pada perayaan di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, pihaknya menghadirkan Koko Ivan dan Cici Irma yang menjadi Koko Cici Jakarta 2013 sebagai duta yang menyalurkan kebahagiaan Imlek tersebut.


“Pada perayaan di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, kami membagi-bagikan jeruk kepada para pengunjung. Pada tradisi budaya Tionghoa, jeruk selalu dibagikan saat Hari Raya Imlek karena maknanya banyak rejeki seperti biji buah jeruk dan jika ditanam lagi, tidak akan pernah habis. Oleh karena itu, melalui perayaan ini kami ingin saling berbagi pada para pengunjung agar kebahagiaan Hari Raya Imlek dapat dirasakan semua orang,” jelas Koko Wilsen.


Hari Raya Imlek ini sendiri merupakan salah satu hari raya terbesar di kebudayaan Tionghoa, yang dimulai di hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa. Makna dari Hari Raya Imlek adalah perayaan dari mulainya awal yang baru, sebagaimana mitosnya pada saat orang China dahulu berhasil melawan hewan buas bernama Nian (yang artinya tahun) dengan warna merah.


Di Indonesia sendiri, perayaan Hari Raya Imlek semakin berkembang dan dilestarikan sejak tahun 2001 ketika hari Raya Imlek ditetapkan sebagai hari raya fakultatif. Koko Cici Jakarta senantiasa merayakan hari raya Imlek dengan penuh sukacita dan penuh syukur, karena Koko Cici Jakarta percaya perayaan Imlek dan budaya Tionghoa adalah bagian penting dari kesatuan dari kemakmuran dan kebudayaan Indonesia layaknya sebuah simfoni dari negeri tercinta kita, Indonesia.


Setelah pertunjukan Koko Cici Jakarta tanggal 25 Januari 2014 di Mall of Indonesia, pertunjukkan Koko Cici Jakarta selanjutnya akan diselenggarakan pada tanggal 26 Januari dan 2 Februari 2014 yang bertempat di Living World Alam Sutra, serta tanggal 1 dan 8 Februari di Mall Gandaria City. @Rudi


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript