LENSAINDONESIA.COM: Nyanyian Akil Mochtar, Mantan Ketua Mahkah Konstitusi (MK) terus menuai tanggapan. Kali ini giliran DR. Soetanto Soephiady, Pakar Hukum Tata Negara Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya.
“Akil hanya sekedar melemparkan pernyataan, tapi tidak ada bukti baru, yang menyatakan Khofifah menang. Jadi sulit untuk dipercaya,” terangnya, saat dikonfirmasi LICOM, Jumat (31/1/2014).
Baca juga: Hambit Bintih temui Akil lewat Ketua FPTI dan Tolak dikonfrontir Akil buktikan pengetahuan hukumnya
Dia menegaskan pernyataan Akil bukanlah novum atau bukti baru. Kalau hanya sekedar menyebut bahwa di panel memenangkan pasangan Khofifah-Herman (Berkah) dengan komposisi 2-1, itu bukan bukti.
Faktanya justru dalam rapat pleno pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) yang dinyatakan sebagai pemenang. “Itu artinya derajat pleno hakim lebih, tinggi dibandingkan dengan panel,” tambahnya.
Tapi jika hal itu ingin dibuktikan, lanjut Soetanto, Akil harus menyertakan fakta-fakta di persidangan. Adakah yang bisa menguatkan bahwa Khofifah menang.
Karena itu, kalau sekarang Akil berteriak memenangkan Berkah, mungkin penyebabnya dia tidak mau menanggung hal tersebut sendirian. “Sebetulnya dirinya sudah tahu bahwa fakta dipersidangan KarSa yang paling kuat untuk menang,” lanjut Soetanto.
Masih menurut Soetanto, keputusan MK untuk memenangkan KarSa bersifat final dan mengikat. Seperti diberitakan, Otto Hasibuan, Pengacara Akil Mochtar menyebut bahwa, kasus sengketa Pilkada Jatim seharusnya dimenangkan oleh Berkah, bukan pasangan incumbent, KarSa.
Otto mengatakan hal itu berdasar pengakuan Akil, yang saat ini berada dalam tahanan KPK. Akil Mochtar merupakan hakim yang menangani kasus sengketa Pilkada Jatim. Sayangnya, sehari sebelum pembacaan keputusan sidang, dirinya ditangkap KPK, karena kasus penyuapan sejumlah Pilkada di Indonesia yang pernah ditanganinya.@sarifa
0 comments:
Post a Comment