LENSAINDONESIA.COM: Amarah suporter Bonek 1927 yang melakukan demontrasi di depan Hotel JW Mariot, tempat berlangsungnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2015, diwujudkan dengan melakukan orasi menantang duel Ormas Pemuda Pancasila.
“Bagi PP, mari kita berduel disini menggunakan tangan kosong. Jangan menjadi preman di kota kami. jangan beraninya menerahkan massa untuk keroyokan. Ini adalah Surabaya Bung!,” teriak salah satu orator.
Baca juga: Ketua PC GP Ansor Surabaya bantah ikut dukung mendukung kasus PSSI dan PSSI akhirnya resmi dibekukan Kemenpora
Tantangan Bonek 1927 tersebut didasari fakta terjadinya penyerangan dan pemukulan yang dilakukan Oknum Ormas Pemuda Pancasila, Noordin Longari, terhadap Saleh Ismail Mukadar saat menjadi narasumber di SBO TV Kamis (16/4/2015) kemarin.
Akibat serangan itu Bonek 1927 sempat terpancing dan berencana melakukan sweeping ke Kantor Pemuda Pancasila, namun dapat diredam Polrestabes Surabaya.
Sementara salah satu Bonek 1927 asal Banyuwangi yang mengaku berprofesi sebagai guru, dalam orasinya mengingatkan smeua pihak agar jangan pernah melupakan sejarah. Menurutnya Persebaya didirikan tahun 1927 sebagai alat pemersatu untuk melawan penjajah Belanda.
“Sepakbola adalah pemersatu bangsa. Persebaya didirikan untuk melawan penjajah Belanda. Saya kesini sebagai bentuk kecintaan terhadap Persebaya yang telah dipecah belah oleh sekolompok orang yang hanya mencari keuntungan,” paparnya. @rofik
0 comments:
Post a Comment