Tuesday, April 28, 2015

Buruh tak kunjung sejahtera, Rieke kecewa dukung Jokowi

Buruh tak kunjung sejahtera, Rieke kecewa dukung Jokowi

LENSAINDONESIA.COM: Anggota Komisi IX DPR RI PDIP, Rieke Diah Pitaloka menyatakan kecewa atas dukungan yang telah diberikan kepada Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres lalu.

Ia juga meminta maaf kepada seluruh buruh yang ada di Indonesia, karena telah mengajak mereka memilih Jokowi.

Baca juga: Rieke singgung hukuman mati dalam sosialisasi 4 konsesus dan Rieke sindir keras Presiden Jokowi kelola energy nentang UUD'45

Hal ini dikatakan menjelang peringatan hari buruh internasional (May Day) pada 1 Mei mendatang. Menurutnya, sebelum Pilpres lalu dia telah mengadakan komitmen dengan Jokowi agar membuat hidup buruh menjadi layak. “Tapi pada kenyataannya yang sekarang menikmati hidup layak hanyalah presiden dan orang-orang di sekitarnya,” ujarnya ditemui di Kantor LBH Surabaya, Selasa (28/04/2015).

Oleh karena itu, Rieke menyatakan siap memimpin para buruh menggelar aksi demo, khususnya di depan Istana Negara Jakarta. “Karena meskipun sudah dipimpin oleh Presiden Jokowi, tapi nasib buruh masih saja jauh dari kata sejahtera dan memprihatinkan,” tegasnya.

Dalam aksi nanti, rencananya Rieke akan membawa beberapa tuntutan. Salah satunya adalah penghapusan Pengadilan Hubungan Industrial (PHI). Alasannya, selama ini kiprah PHI lebih banyak menguntungkan para pengusaha. Contohnya, dalam kasus PHK terhadap para buruh sebanyak 90 persen diantaranya memenangkan perusahaan yang lebih memilih memecat mereka.

“Keberadaan PHI saat ini sama sekali tidak memiliki manfaat untuk para buruh. Kalau sudah seperti itu ya memang layak untuk dibubarkan saja,” tegasnya.

Selain itu, Rieke juga menolak adanya wacana untuk menaikkan UMK setiap lima tahun sekali. Sebab menurut wanita yang juga artis ini, setiap tahun kebutuhan pokok selalu naik. Sehingga usulan ke aikan gaji buruh tiap lima tahun itu dinilai tak realistis.

Ditambahkan, Koordinator Divisi Ekonomi Sosial dan Budaya (Ekosob) LBH Surabaya, Abdul Wachid mengatakan bahwa May Day merupakan momentum buruh untuk menunjukkan rasa solidaritas mereka. “Termasuk untuk menolak berbagai kebijakan yang merugikan buruh,” serunya.

Rencananya, dalam peringatan May Day di Surabaya nantinya akan diikuti oleh sekitar 50 ribu buruh dari Ring I Jawa Timur. Sedangkan aksinya akan dipusatkan di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya pada 1 Mei nanti.@sarifa

alexa ComScore Quantcast
counter customisable
Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment