LENSAINDONESIA.COM: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan megaproyek ruas tol Solo-Kertosono sepanjang 177,12 kilometer di Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (30/04/2015) petang.
Jokowi yang tiba tepat pukul 17.00 WIB didampingi Kabinet Kerja seperti Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat Basuk Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo langsung melakukan groundbreaking dengan membunyikan sirene sebagai pertanda dimulainya pembangunan jalan tol penghubung Jawa Timur-Jawa Tengah yang sebelumnya sempat mangkrak.
Baca juga: Tol Trans Jawa Kertosono-Mojokerto diresmikan dan Besok, Menteri PU resmikan Tol Mojokerto - Kertosono Seksi I
“Kuncinya bekerja itu ada target. Dan saya telah memberikan target kepada Kementerian PU paling lama itu 2,5 tahun untuk menyelesaikan pekerjaan tol Solo-Kertosono,” tegas Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan pentingnya ruas tol Solo-Kertosono yang menjadi bagian dari tol trans Jawa yang seharusnya sudah dimulai tiga tahun lalu. Jokowi juga memberikan ruang bagi swasta untuk mengerjakan ruas tol yang diyakini akan bermanfaat bagi peningkatan perekonomian. Kalau tidak, dia menghendaki untuk dikerjakan BUMN dan apabila kandas lagi, akan langsung diserahkan ke Kementerian PU.
Sementara Gubernur Jawa Timur Soekarwo melaporkan dihadapan Jokowi, selama ini proyek jalan tol yang ada di Jawa Timur sudah ada sepanjang 621 kilometer. Namun yang beroperasi baru mencapai 98,53 kilometer. Sedangkan proyek tol Kertosono ini merupakan bagian dari Trans Jawa yang terbagi menjadi 2 ruas, Solo-Ngawi sepanjang 90,10 kilometer dan Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 kilometer dibawah pelaksana proyek PT Jasa Marga Tbk dan PT Waskita Karya Tbk.
Dijelaskan Soekarwo, pembebasan lahan untuk tol sendiri masih berjalan terus dan sesuai capaianya untuk Mantingan-Kertosono sudah 73 persen dan Kertosono-Mojokerto diatas 90 persen. “Dengan adanya groundbreaking semacam ini masyarakat Jawa Timur sangat bersyukur. Karena nantinya ini jadi secara otomatis meningkatkan perekonomian masyarakat terutama para petani,” terangnya.
Dia tidak menampik selama ini ongkos distribusi mahal akibat transportasi dimana beban biaya hanya ditanggung pihak produsen dalam hal ini petani bukan bayer (pembeli) maka secara otomatis harga kebutuhan pangan naik. Dengan hadirnya tol Solo-Kertosono bagian dari tol trans Jawa diharapkan akan mempunyai peran strategis bagi peningkatan perekonomian secara merata.(pr/arso)
0 comments:
Post a Comment