LENSAINDONESIA.COM: Anggota Komisi VI DPR RI, Sarmuji menilai pentingnya dibuat lembaga keuangan khusus Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Tujuannya agar mendorong BUMN menjadi maju, mengingat banyak perusahaan plat merah yang mengalami hambatan atau bahkan merugi.
Baca juga: FSP BUMN: Menteri BUMN lakukan blunder angkat koruptor jadi komisaris dan Abaikan korupsi BUMN, KPK dan Kejaksaan dilaporkan ke Ombudsman
“Pemerintah selama ini secara day by day tidak bisa mengawasi,” ujar Sarmuji dalam diskusi publik yang bertajuk ‘Memperbaiki tata kelola BUMN’ di Rumah Makan Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (29/04/2015).
Dijelaskan Sarmuji, era globalisasi saat ini Persaingan negara adalah pertarungan korporasi antar negara. Di beberapa negara, sudah memiliki lembaga keuangan yang dapat mengontrol langsung keuangan negara secara efektif.
“Ada gejala baru pada negara-negara, semacam adanya sovereign wealth fund (SWF) sebagai kendaraan finansial unuk mengatur proyek dan investasi. Ini di kita belum ada, hanya cikal bakalnya yang ada dulu, lembaga keuangan ini nanti yang kemudian menyalurkan dana proyek BUMN, bagaimana proyek infrastruktur kita,” papar politisi muda dari Partai Golkar ini.
Selain itu, kata Sarmuji, dengan adanya funding keuangan dalam mengembangkan BUMN, diharapkan lembaga keuangan ini secara hari per hari dapat mang-update dalam mengawasi terhadap perkembangan keuangan BUMN.
Sarmuji pun mengingatkan, ketatnya pengawasan juga bisa menjadikan BUMN menjadi rendah dalam berinovasi.
“BUMN tidak siap jika bertarung di dunia global, maka SWF perlu dikaji lagi,” jelas Sarmuji.
Wacana ini, Sarmuji berharap, pemerintah perlu memikirkan tatanan keuangan dalam mengembangkan BUMN mampu bersaing dan berkembang dengan baik di era globalisasi.@yuanto
0 comments:
Post a Comment