LENSAINDONESIA.COM: Pembangunan Mega proyek Kota Kediri di antaranya jembatan Brawijaya, RSUD Gambiran 2 dan Poltek yang mangkrak, menunggu hasil gugatan di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dalam pembangunan lanjutan. Ditakutkan bila dilelang sekarang dan dipaksakan pengerjaanya akan timbul masalah baru.
Hal tersebut dikatakan Hadi W, Kepala Dinas Pekerjaan umum ( DPU ) kota kediri. Selasa (28/04/20115). Dikatakan Hadi, pihak PU bukanya tidak mau mengerjakan setelah dianggarkan di tahun 2015 – ini sebesar Rp36 miliar untuk Gambiran II, Rp18miliar untuk jembatan dan poltek juga Rp18 miliar – namun pihaknya masih menunggu hasil dari BANI siapa pemenang dalam gugatan tersebut.
“Kita masih menunggu gugatan pihak pemohon pada BANI dan yang digugat Pemkot Kediri sebesar Rp2 miliar,” ungkap Hadi.
Hadi juga mengaku pihaknya takut apabila dikerjakan saat ini dan juga hasil dari BANI belum ada akan timbul masalah baru bila piihak pemohon gugatan memenangkan keputusan BANI. “Wah kalau dipaksakan dikerjakan saat ini kasihan dengan staf saya, nanti malah ada urusan hukum apabila pemohon gugatan menang di BANI. Mending saya yang pindah mas, kalau dipaksakan biar staf saya selamat semua, ” kata Hadi.
Namun saat dikonfirmasi terkait dengan potensi akan Mangkraknya mega proyek, Hadi berharap tidak akan terjadi. Namun saat ditanya kemungkinan kemenangan atas Gugatan pihak rekanan ke BANI dirinya mengaku tidak tahu.
“Kalau itu saya tidak paham mas namun biasanya jarang ada pihak pemerintah memenangkan di BANI ” kata Hadi yang pernah mengajukan pengunduran diri menjadi Kadis PU diera Samsul Azhar.
Untuk diketahui pihak DPRD Kota Kediri meminta pada pihak Pemkot Kediri untuk menyelesaikan 3 mega proyek ditahun 2015 ini dengan anggaran keseluruhan Rp80 miliar. @andik kartika
0 comments:
Post a Comment