Tuesday, April 28, 2015

Hubungan diplomatik Indonesia memburuk pasca eksekusi mati

Hubungan diplomatik Indonesia memburuk pasca eksekusi mati

LENSAINDONESIA.COM: Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tantowi Yahya mengatakan pasca eksekusi para terpidana mati narkoba dini hari tadi, hubungan diplomatik Indonesia dengan beberapa negara sahabat dipastikan memburuk.

“Reaksi marah sudah ditunjukkan oleh PM Australia, rakyat dan presidenyanya kepada kita pasca dieksekusinya Andrew Chan dan Myuran Sukumaran,” kata Tantowi di Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Baca juga: Kasus Mery Jane, Indonesia harus tiru Presiden Filipina lindungi warga dan Kecam eksekusi Bali Nine, Australia tarik dubesnya

Menurutnya reaksi serupa tentu akan ditujunjukkan pula oleh negara-negara lain yang warganya dieksekusi. “Kita sedang memasuki fase berat dalam rangka penegakan kedaulatan hukum dan dalam rangka mendapatkan respek dari negara-negara lain, untuk itu kita harus dukung sikap konsisten Pemerintah dan bersama-bersama dalam menghadapi reaksi keras dari masyarakat dunia,” jelasnya.

Menurutnya hubungan Indonesia dengan Australia memang turun naik karena berbagai hal tapi saat ini Indonesia sedang menuju salah satu titik terburuk dalam konteks diplomatik, terutama setelah Abbot memanggil pulang Dubesnya di Jakarta.

“Walau kita menyayangkan sikap tersebut namun kita dapat mengerti dan menghormati keputusan mereka. Tidak perlu kita mengeluarkan statemen-stetmen yang menambah perih dan duka mereka. Di hari-hari mendatang ini, Kementrian Luar Negeri kita menghadapi tugas yang tidak mudah. Menlu dan para Diplomat kita khususnya yang bertugas di
negara-negara yang warganya telah dan akan dieksekusi pasti menghadapi tantangan berat,” jelasnya.

Dikatakan Tantowi mereka harus bisa menjelaskan sikap Indonesia ini dalam bahasa diplomatik yang santun namun tegas kepada pemerintah dan rakyat setempat. Mereka juga harus mampu menjaga keselamatan WNI yang ada disana baik yang sedang menuntut ilmu maupun yang sedang bekerja.

“Dalam situasi seperti ini, DPR mendukung sepenuhnya sikap Pemerintah. Kita harus tetap konsisten karena hukuman mati adalah bagian dari hukum positif kita. Namun demikian pemerintah harus menyampaikannya dalam bahasa yang menunjukkan keprihatinan dan empati tinggi. Pernyataan-pernyataan yang provokatif dari penyelenggara negara
hanya akan membuat situasi menjadi semakin tidak mudah. Ke depan eksekusi tidak perlu diekspos secara berlebihan karena walau bagaimanapun ini menyangkut nyawa manusia dan kehormatan suatu negara. Ekspos kelamaan hanya akan menimbulkan diskursus publik yang tidak produktif,” ujarnya.

“Kedaulatan hukum kita tegakkan, hubungan bilateral dengan negara-negara sahabat tetap kita jaga dan pelihara,” pungkasnya.@endang

alexa ComScore Quantcast
counter customisable
Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment