LENSAINDONESIA.COM: Pemkot Surabaya punya konsep berbeda dalam memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-722. Meski masih ada acara andalan pawai bunga, namun event yang rencananya digelar pada Minggu (3/5/2015) nanti makin beragam. Indikatornya, jumlah peserta yang berpartisipasi di acara bertema `Semarak Surabaya Dalam Keberagaman Budaya` ini, lebih banyak dibanding tahun kemarin.
Asisten I Sekkota Surabaya, Yayuk Eko Agustin menegaskan, hingga H-3, sudah ada 85 peserta yang memastikan ambil bagian dalam acara pawai bunga yang menjadi rangkaian untuk menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) Surabaya ke-722 pada 31 Mei mendatang. Selain mobil berhias bunga, juga akan ditampilkan budaya lokal khas Surabaya seperti Manten Pegon.
Baca juga: Manajemen Suroboyo Carnival berkilah saat mangkir dari panggilan DPRD dan Manajemen Suroboyo Carnival gerilya lakukan lobi perijinan
“Hingga hari ini sudah ada 85 peserta pawai bunga dalam Hari Jadi Kota Surabaya. Ada kenaikan cukup banyak dibanding tahun lalu. Tidak hanya dari dalam kota, juga banyak peserta dari luar kota. Termasuk juga komunitas,” tegas Yayuk Eko Agustin saat acara jumpa pers di kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Kamis (30/4/2015).
Yayuk Eko Agustin mengatakan, parade budaya dan pawai bunga tahun ini akan dikemas sedikit berbeda dibandingkan peringatan Hari Jadi Kota Surabaya sebelumnya. Yang paling mencolok adalah waktu pelaksanaanya. Bila sebelumnya digelar siang, untuk tahun ini, pawai dekorasi bunga dalam ukuran besar yang membentuk berbagai karakter dan diarak di jalanan itu akan digelar pagi hari. Ini karena bila digelar pada siang hari seperti yang sudah-sudah, kemeriahannya kurang maksimal, karena waktu yang mendekati malam. Sementara bila digelar pagi, waktunya relatif lebih panjang.
“Start-nya nanti mulai pukul 08.30 WIB. Kami sudah koordinasi dengan Polrestabes Surabaya untuk menutup rute yang dilalui seperti perempatan Siola. Kami juga siapkan pagar betis agar pelaksanaan pawai bunga bisa lebih tertib,” jelas Yayuk Eko Agustin.
Mantan Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Surabaya ini menjelaskan, seperti tahun sebelumnya, parade budaya dan pawai bunga akan diawali dari Tugu Pahlawan, kecuali para model busana yang akan ambil bagian dari dari SMA Trimurti.
Parade akan berakhir di Taman Surya. Namun, nantinya, kendaraan dekorasi bunga akan melanjutkan kembali perjalanan. Keluar dari Taman Surya, mobil pawai bunga akan belok kanan menuju beberapa rute seperti ke Jl Pemuda hingga ke Jl Darmo. Nantinya, bunga bisa dibongkar di kawasan Jl Darmo Kali. Di beberapa titik, juga akan disiapkan semacam tribun untuk acara hiburan.
“Dengan rute tambah panjang, harapannya masyarakat agar bisa leluasa menikmati parade bunga ini lebih lama. Kami harus membuat acara ini semeriah mungkin supaya nggak kalah dengan pawai bunga di Pasadena,” jelas Yayuk Eko Agustin.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya, Wiwiek Widayati, meyakini parade budaya dan pawai bunga ini akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan lokal dan juga turis asing untuk datang ke Surabaya. Apalagi, Disbudpar Surabaya sudah melakukan promosi ke banyak pihak. Selama ini, di hari biasa saja, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Surabaya, jumlahnya sudah cukup banyak.
“Ada banyak event yang kami siapkan, salah satunya parade budaya dan pawai bunga ini kami gelar untuk memperkuat Surabaya sebagai kota tujuan wisatawan. Kami berharap kedatangan turis ke Surabaya akan semakin meningkat. Jadi selain melakukan bisnis di Surabaya, para wisatawan juga bisa hang out,” ujarnya. @iwan
0 comments:
Post a Comment