LENSAINDONESIA.COM: Di tengah semaraknya kampanye hitam, ternyata perang kampanye kecap pasangan Capres Jokojek Vs Prahatta jelang Pilpres 9 Juli, semakin semarak. Bukan cuma dari tim sukses kedua kontestan Capres, tapi juga dari Ormas, kelompok masyarakat maupun LSM pendukung kedua pasangan Capres-Cawapres.
Kali ini, puji memuji citra positip Capres datang dari kelompok Islam mengatasnamakan Jaringan Santri se-Indonesia ditunjukan kepada Capres-Cawapres Jokowi-Jusuf Kalla. Pasangan ini disebut memiliki kelebihan pencitraan presiden yang baik dan mampu memberikan teladan dengan tindakan nyata, bukan hanya sekedar ucapan alias abal-abal.
Baca juga: Santri se-Indonesia dukung Jokowi dan Ini konsep pembangunan yang dijanjikan Jokowi-JK
“Hal tersebut yang diperlihatkan oleh pasangan calon Presiden dan wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla,” kata salah satu Presidium Jaringan Santri Se-Indonesia Pilih Jokowi-Jusuf Kalla (Jas Jokowi-JK) Doddy Nugroho di Jakarta, Minggu (25/5/14).
Doddy mengakui, para kontestasi capres-cawapres yang bertarung pada Pilpres 2014, semua figur memiliki latar belakang pengusaha. Namun, dari para figur itu, Jokowi adalah
rule model seorang figur yang paling bisa dijadikan contoh tauladan.
“Jokowi adalah pengusaha yang berangkat dari nol. Dia membangun bisnis furnitur-nya dari bukan apa2 menjadi sebuah usaha yang mapan,” kata Doddy.
“Jokowi membangun usaha tidak dengan mengandalkan government project, tidak dengan memanfaatkan kedekatannya dengan kekuasaan. Tetapi betul-betul dari bawah. Ini sejalan
dengan prinsip berdikarinya Soekarno,” tandas Doddy.
Dari semua itu, kata Doddy, kemandirian ekonomi yang menjadi target negara, bisa direalisasikan oleh pemimpin seperti Jokowi. Seorang calon presiden harus jadi contoh bagaimana membangun kemandirian ekonomi dengan tindakan yang telah
dilakukan selama ini.
Lebih lanjut, Doddy berpendapat, bahwa apa yang menjadi pengalaman calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut, sangat sejalan dengan konsep
Nahdlatul Ulama (NU) yang mempunyai konsep Nahdlatul Tujjar.
“Konsep Nahdlatul Tujjar-nya NU, membangun kemandirian ekonomi berdasarkan inisiasi sendiri. Hal tersebut sama dengan program Jokowi,” terang Doddy.
Maka dari itu, lelaki berkepala pelontos tersebut mengaskan, bahwa dirinya sebagai elemen santri, JASS Jokowi memandang apa yang dilakukan jokowi sangat relevan dan harus mendapat dukungan dari seluruh kalangan.
“Atas dasar itu, rasional jika para santri mendukung Jokowi,” pungkasanya. @endang
0 comments:
Post a Comment