LENSAINDONESIA.COM: Koordinator Relawan Indonesia Bangkit (RIB), Anggawira berpendapat, isu pelanggaran HAM yang dituduhkan kepada bakal calon presiden, Prabowo Subianto, sudah tidak relevan diangkat dalam Pemilu Presiden 2014. Artinya, itu kampanye tidak cerdas alias pembodohan.
Menurutnya, lebih baik lawan politik Prabowo melakukan kampanye negatif terhadap visi dan misi.
Baca juga: Prof Ma'ruf Bantilan: Black Campaign bukan jiwa Pancasila dan KPU minta 380 personel Polri amankan Jokowi-Jk dan Prabowo-Hatta
“Sudah tidak relevan itu (isu HAM). Prabowo kan sudah pernah lolos sebelumnya jadi cawapres (Pilpres 2009),” ujar Anggawira kepada wartawan, Selasa (27/5/14).
Anggawira menyebutkan, kasus HAM mulai mencuat sejak tahun 1998, sedangkan Prabowo sudah pernah mencalonkan diri sebagai cawapres bagi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat Pilpres 2009. Prabowo pun lolos verifikasi saat itu.
Dihubungi secara terpisah, Deputi Kampanye Bidang Kajian Strategis RIB, Anthony Leong, menghimbau kedua pasangan dan tim sukses masing-masing untuk tidak mengorbankan
kepentingan rakyat hanya demi kekuasaan.
Ia juga menyarankan, agar peserta Pilpres melakukan kampanye yang efektif dengan menyerang program atau visi dan misi.
“Seharusnya pasangan capres-cawapres dan tim suksesnya tidak melakukan kampanye yang bersifat menyerang kandidat lainnya. Serang boleh tapi visi misinya, dengan adanya
menyerang visi misi kandidat, maka pola pikir pemilih pun terbuka,” kata Anthony.
Sebelumnya, RIB keberatan dengan Jokowi meminta para relawan untuk gencar beberkan kekurangan Prabowo-Hatta. Menurut RIB, cara berkampanye tersebut kurang elok. @yuanto
0 comments:
Post a Comment