Monday, May 26, 2014

HIPMI: Pengusaha muda dicibir Asean, Presiden baru nanti harus peduli

HIPMI: Pengusaha muda dicibir Asean, Presiden baru nanti harus peduli




LENSAINDONESIA.COM: Ketua Bidang Infrastruktur Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia menilai saat ini pengusaha muda di Indonesia belum siap bersaing dalam Komunitas Ekonomi Asean menghadapi tahun 2015 mendatang. Pasalnya, pemerintah sangat masih minim membantu modal kerja.


“Pemerintah belum optimal memberikan modal kerja kepada pengusaha muda dan pemula. Bila tidak diberikan modal kerja, bagaimana mereka bisa bersaing dengan negara lain,” kata Bahlil kepada Licom di Jakarta, Senin, (26/5/14). Praktis, wajar bila nantinya pengusaha muda Indonesia “dicibir” komunitas ekonomi Asean.


Baca juga: Ditantang Menpera, HIPMI siap bangun rumah untuk PNS dan TNI dan Panglima TNI tiga hari bertemu Pangab kawasan Asean di Myanmar


Lebih jauh, Bahlil menjelaskan, bahsa saat ini pengusaha pemula dan pengusaha muda di Indonesia baru mencapai 1,5 sampai 1,6 persen dari jumlah penduduk. Idealnya, jumlah pengusaha harusnya minimal 4-5 persen dari jumlah penduduk. Kondisi ini akan menyebabkan kebutuhan lokal tidak terpenuhi dan mengandalkan impor.


“Di Indonesia ini kebanyakan penduduknya daripada pengusahanya ,sehingga untuk memenuhi kebutuhan penduduk tidak bisa. Untuk bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri,pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama mencetak pengusaha muda dan pemula seluruh Indonesia,” kata Bahlil.


Saat ini, lanjutnya, 57 persen pengusaha muda dan pemula masih berasa di pulau Jawa. “Sedangkan di luar Jawa masih belum banyak tersentuh,” ungkapnya.


Pihaknya berharap, pemerintahan yang dipimpin presiden terpilih ke depan, harus mampu melihat dan lebih memperhatikan masalah ini agar jumlah pengusahalebih semakin banyak

dan berkembang bagus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. @yuanto


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment