LENSAINDONESIA.COM: Pemilihan presiden (Pilpres) 2014 kurang 39 hari lagi. Namun, Partai Demokrat tak kunjung menyatakan dukungan kepada salah satu pasangan capres-cawapres pada Pilpres pada 9 Juli mendatang.
Karenanya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo hingga saat ini masih tetap memilih netral dan tak memihak satupun pasangan calon, baik Jokowi-Jusuf Kalla maupun Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Baca juga: Pilpres 2014, Partai Demokrat Jatim bebas tentukan pilihan dan Hasil Rapimnas Partai Demokrat bisa berubah
Dia mengaku akan tetap mematuhi dan menunggu keputusan organisasi partainya, yakni DPP Partai Demokrat yang baru akan menggelar pertemuan pada 1 Juni mendatang. “Hingga saat ini saya masih netral, secara personal saya netral, tapi secara struktural masih menunggu keputusan Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono),” tegasnya pada lensaindonesia.com, Jumat (30/05/2014).
Tak hanya itu, Pakde Karwo (sapaan akrab gubernur) juga berharap dalam Pilpres 2014 dirinya tak ingin terlibat langsung menjadi tim sukses. Ia lebih memilih berkonsentrasi mengurus rakyat Jawa Timur. “Kepentingan rakyat Jawa Timur harus saya dahulukan,” cetus Soekarwo yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jatim.
Diketahui, SBY, Ketua Umum Partai Demokrat tetap akan meminta masukan soal arah suara partainya dalam Pilpres. Hal itu akan diputuskan dalam pertemuan dengan seluruh DPD Partai Demokrat se-Indonesia di Cikeas pada 1 Juni mendatang.
Ramadhan Pohan, Wakil Sekjen Partai Demokrat meyakini, suara partainya dan pengaruh popularitas SBY akan menjadi faktor penentu kemenangan dua pasang Capres yang kini sedang bertarung.
“Yang perlu diingat hasil survei selisih elektabilitas Jokowi dan Prabowo sudah di bawah 10 persen. Sudah mendekati tipis. Dalam situasi seperti ini modal suara Partai Demokrat sebesar 10,19 persen di Pileg lalu akan signifikan di Pilpres nanti,” tandas Ramadhan di Jakarta.@sarifa
0 comments:
Post a Comment