Saturday, May 31, 2014

Di Bundaran HI, wartawan desak Polri tindak penganiaya jurnalis Kompas

Di Bundaran HI, wartawan desak Polri tindak penganiaya jurnalis Kompas




LENSAINDONESIA.COM: Puluhan wartawan tergabung Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menggelar aksi solidaritas mengutuk kekerasan terhadap profesi jurnalis yang menimpa seorang wartawan Kompas TV di Yogyakarta.


Bahkan, para wartawan mendesak Polri segera menindak tegas tindakan brutal dan melecehkan hukum itu.


Baca juga: Wartawan online babak belur dikeroyok polisi bergaya Rambo di GBK dan Ruhut sepakat kader Demokrat Benny jadi Hakim MK gantikan Akil


Para wartawan itu menggelar aksi dengan menyalakan seribu lilin dan berorasi di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Sabtu malam (31/5/14). Suasana ini mengundang perhatian para pengendaraan mobil yang lalu lalang di kawasan Jalan MH Thamrin itu.


Aksi itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas terkait peristiwa kekerasan terhadap wartawan Kompas TV bernama Mika di Jogjakarta. Wartawan itu dilarang saat menjalankan tugas mencari berita peristiwa perusakan rumah Julius Felicianus, Direktur Galangpress di Kompleks STY YKPN, Nganglik, Sleman. Bahkan, wartawan ini juga mendapatkan perlakukan kekerasan dari kelompok orang mengatasnamakan kelompok yang berlatarbelakang agama.


“Kami AJI Jakarta mengutuk kekerasan yang terjadi pada jurnalis yang ada di Jogja pada Kamis malam,” kata Ketua AJI Jakarta, Umar Idris, Sabtu malam itu.


Umar menegaskan, kejadian (kekerasan) itu, tidak boleh lagi menimpa para pewarta dalam menjalankan tugas jurnalistiknya di seluruh Indonesia yang sudah dilindungi Undang-Undang.


Untuk itu, AJI Jakarta mendesak pihak Kepolisian untuk menangkap semua pelaku kekerasan terhadap wartawan Kompas TV itu. Karena kekerasan itu sudah menyalahi hukum yang berlaku.


Mika jurnalis Kompas TV itu selain mendapat kekerasan dengan sikap bengis dan tidak mencerminkan penganut agama yang soleh sebagaimana pada umumnya, lebih konyol lagi gerombolan bengis itu juga merampas kamera si wartawan.


Karenanya, nama baik agama bisa buruk citranya di mata internasional gara-gara tindakan yang tidak mencerminkan agama ini. @yuanto


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment