LENSAINDONESIA.COM: Pungutan liar (pungli) dari pangadaan barang dan jasa di Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur diduga mengalir ke sejumlah oknum di DPRD Jatim.
Sejumlah pegawai Dinsos mengatakan, pihanya kerap kali ditarik setoran oleh orang suruhan kepala Dinas Sosial Jatim, Sudjono untuk menutup biaya kegiatan dewan.
Baca juga: Pungli Dinsos Jatim diduga 'mengalir' ke saku kepala dinas dan Praktek pungli Kadinsos Jatim kambuh lagi
“Tarikan atas perintah kepala dinas untuk dewan itu sifatnya insidentil, ya kalo dikalkulasi jumlahnya antara Rp60 juta sampai Rp80 juta,” ungkap beberapa pegawai saat menemui lensaindonesia di Surabaya Sabtu kemerin.
Menurutnya, uang untuk operasional dewan tersebut didapat dari tarikan seluruh Bidang dan UPT Dinsos. “Kita beberapa kali ketemu dengan anggota dewannya. Kalau tidak salah dari Fraksi Demokrat,” ujar pegawai Dinsos Jatim yang meminta identitasnya dirahasiakan ini.
Ketika diminta menyebut nama anggota dewan yang dimaksud, ia sempat canggung. Namun dari mulutnya menyebut sebuah inisal ‘HRP’. “Ya beliau itu,” ucapnya.
Menanggapi kabuhnya praktek pungli di Dinsos ini, Katua Komisi E DPRD Jatim Sugiri Sancoko sempat berang. Apalagi ada pihak yang menyebut duit hasil pungli tersebut mengalir ke DPRD.
“Saya akan panggil kepala Dinas Sosial untuk klarifikasi. Entah benar atau tidak pungli tersebut, Dinas Sosial adalah mitra kerja kami. Apalagi saya Ketua Komisi E, tentu hal ini menyangkut kredebelitas lembaga dan pribadi saya. Besok akan saya panggil,” tegas Sugiri, Senin (26/05/2014/) malam.
0 comments:
Post a Comment