LENSAINDONESIA.COM: Ribuan pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dari berbagai daerah berunjuk rasa di Padepokan SH Terate Pusat di Jl Merak, Kelurahan Nambangan Kidul Taman, Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu (25/05/2014).
Ribuan pendekar tersebut berasal dari Magetan, Ponorogo, Ngawi, Malang, Sidoarjo serta beberapa daerah Jawa Tengah seperti Purworejo, Magelang, Wonogiri dan Temanggung. Sedangkan yang berasal dari luar pulau Jawa, diantaranya dari Palembang, Sumatra Selatan.
Baca juga: Pendekar PSH bentrok dengan warga, jalur Madiun-Surabaya macet dan PSHT sahkan 40 ribu pendekar baru
Sukarni alias Gelo (45 tahun) salah satu pendekar dari SH Terate Cabang Magetan mengatakan, aksi ini dilakukan untuk menuntut agar Ketua Umum SH Terate, Tarmadji Boedi Harsono mundur dari jabatannya.
Disamping itu, para pendekar tersebut juga mendesak agar segera diadakan Musyawarah Besar Luar Biasa (Mubeslub), mengganti pengurus DKP (Daerah Khusus Pusat) dengan pendekar yang berwatak satria serta membebaskan SH Terate dengan biaya pengesahan warga baru yang dinilainya mahal.
“Saudara Tarmadji serta seluruh pengurus besarnya, harus segera mundur dari jabatannya dan segera adakan Mubeslub untuk mengganti pengurus yang lama,” kata Gelo, dalam orasinya yang disambut yel-yel setuju oleh pengunjukrasa lainnya.
Sementara itu, sesepuh PSHT, Iman Kustartono alias Gembong (67) menuding, selama ini Tarmadji tidak pernah merespon kalangan bawah dan PSHT tidak lagi menurut pada pakemnya.
“Apapun yang terjadi, Ketua Umum harus turun. Saya tahu persis karena saya murid pertama Mas Imam almarhum (Ketua Umum PSHT sebelum Tarmadji). Ini bukan membangkang, tapi gerakan penyelamatan PSHT,” papar Gembong, ditengah-tengah aksi unjukrasa.
Namun meski Padepokan Pusat PSHT ‘dikuasai’ ribuan pendekar dengan pengamanan ketat ratusan anggota TNI POLRI, setelah puas melakukan orasi, kemudian massa membubarkan diri dengan tetap mendapatkan pengawalan ketat dari aparat.@dhimas_adi
0 comments:
Post a Comment