Tuesday, December 30, 2014

Pengamat Militer apresiasi penemuan AirAsia, ‘jawab’ kecemasan MH307

Pengamat Militer apresiasi penemuan AirAsia, ‘jawab’ kecemasan MH307




LENSAINDONESIA.COM: Pengamat militer dan intelejen Nuning Susaningtyas Nefo H Kertopati mengapresiasi terkuaknya misteri hilangnya pesawat AirAsia QZ 8501, oleh Badan SAR

Nasional (BASARNAS) dan tim gabungan. Posisi dan kondisi pesawat ditemukan di sekitar perairan Selat Karimata dan perairan Pengkalan Bun, Kalimantan Tengah.


Pengamat militer dan intelijen ini menilai penemuan dengan waktu cepat itu, menunjukkan di mata internasional tentang profesionalisme tim pencari dari Indonesia.


Baca juga: Ada 33 warga Kota Malang jadi korban pesawat AirAsia QZ 8501 dan Pesta tahun baru 2015 di depan gedung Grahadi dibatalkan


“Penemuan itu harus kita apresiasi, tapi agar tak membingungkan sebaiknya keterangan melalui Basarnas sudah tepat,” kata Nuning saat dihubungi Licom, Rabu (31/12/14).

Soal kenapa harus Basarnas yang memberikan keterangan proses pencairan, Nuning mengatakan karena semakin banyak pihak memberikan keterangan semakin kisruh situasi dan

kondisinya.


“Ini adalah musibah harus berhati-berhati memberi keterangan terkait dengan psikologis keluarga korban,” jelasnya.


Pengamat militer ini masih mengganggap sebagai musibah, dan seperti tidak ingin menganalisa lebih jauh di balik tragedi jatuhnya pesawat komersial tersebut.


Diketahui, dengan segera dapat ditemukannya pesawat AirAsia QZ 8501 itu, praktis ini merupakan keberhasilan yang melegakan banyak pihak, sekaligus menjawab kecemasan terulangnya musibah misterius yang pernah menimpa MH307 dan MH17.


Mengingat, sebelumnya, kejadian pesawat hilang serupa di dunia penerbangan komersial internasional seperti yang menimpa MH 370 dan MH 17 itu diselimuti kabut misteri dalam waktu cukup panjang.


Nuning mengatakan evakuasi hari ini terhenti karena cuaca buruk, bisa dipahami karena bagi TNI /Polri, Basarnas akan mempersulit.


“Kalau cuaca buruk dan Alutsista tidak bisa menjangkau wilayah kejadian, tentu harus dicari waktu yang tepat,” katanya.


Diketahui, Kepala SAR Jawa Timur, M. Hernanto mengungkapkan proses evakuasi difokuskan di areal tempat pesawat jatuh. Agar lebih maksimal ada 18 kapal yang stand by untuk

mencari jenazah para korban.


“Kondisi cuaca masih buruk, penyelaman juga masih belum memungkinkan,” ujarnya.


“Dimana-mana kita tidak bisa melawan alam, jangan kita yang jadi korban,” ujarnya.


Dia menegaskan saat ini yang penting adalah upaya evakuasi para korban. Soal bangkai kapal, masih belum dipikirkan.


“Kita pikirkan untuk evakuasi korban dulu, yang itu nanti,” tuturnya.


Direktur AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko mengaku pihaknya tetap akan bekerjasama dengan berbagai pihak agar keluarga korban tetap merasa nyaman.


“Kami akan tetap bekerja sama dengan Basarnas maupun TNI Polri,” pungkasnya. @endang


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment