LENSAINDONESIA.COM: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, operasi SAR pesawat AirAsia QZ 8501 sangat sulit. Hal tersebut diungkapkan setelah melihat langsung ke pusat evakuasi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
“Tetapi alhamdulillah dari kemarin sampai siang hari ini semuanya berjalan dengan baik,” kata Presiden Jokowi, Rabu (31/12/2014) dalam rapat terbatas.
Baca juga: Hingga siang ini, jenazah korban AirAsia QZ 8501 belum tiba di Juanda dan Ada 33 warga Kota Malang jadi korban pesawat AirAsia QZ 8501
Rapat terbatas itu khusus membahas perkembangan pencarian pesawat AirAsia QZ8501. Dalam ratas itu Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto, Menteri Pendidikan Tinggi dan Ristek M. Nasir, Panglima TNI Jendral Moeldoko, Kapolri Jendral Sutarman, Kepala Basarnas Marsekal Madya Henry Bambang Sulistyo, Kepala BMKG Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng, dan Kepala Bakamla Laksdya Maritim Dr. D.A. Mamahit M.Sc.
Lebih lanjut, presiden meminta laporan lebih detail hal-hal yang berkaitan, baik dengan operasi maupun cuaca, dan kemungkinan -kemungkinan yang lain.
Sementara itu, Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo mengungkapkan presiden diminta bekerja cepat dan tuntas dalam mencari penumpang serta awak pesawat dari AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014). Proses pencarian akan dilakukan sampai tuntas dan tidak diberi batasan waktu.
“Perintah beliau utamanya adalah pencarian dan pengangkatan saudara kita yang menjadi korban musibah ini,” ujarnya.
Basarnas memfokuskan upaya pencarian di dalam lautan dan mengerahkan semua kekuatan seperti penyelam, armada laut, unit udara, serta detektor kelautan. “Batasan hari (pencarian) memang tidak ada. Kita lakukan sampai tuntas,” ucapnya.@sita/seskab
0 comments:
Post a Comment