LENSAINDONESIA.COM: Khairunisa Haidar Fauzi mungkin jadi salah satu perempuan yang berani mengejar mimpinya.
Sang ayah, Haidar Fauzi menyebut putrinya sebagai sosok yang ceria. “Sabtu malam dia bilang sedang di mess (Bandara) Juanda. Dia bilang baik-baik saja,” katanya.
Baca juga: JK minta AirAsia bayar santunan bagi keluarga penumpang dan Penumpang kecelakaan pesawat AsiaAir wajib dapat klaim asuransi
Nisa, panggilan akrabnya, adalah salah satu pramugari di pesawat maskapai AirAsia QZ8501 yang hilang kontak Minggu pagi tadi.
Nisa bergabung menjadi pramugari Air Asia sejak 2013. Bungsu dari tiga bersaudara itu lahir di Palembang pada 11 Mei 1992. Dia menjalani pendidikan di SMPN 9 dan SMAN 6 Palembang.
Dia diterima di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya. Namun karena panggilan hatinya ingin menjadi pramugari, dia lantas mengikuti tes sekolah pramugari di Surabaya dan dinyatakan lulus. Namun dia memilih bersekolah di Yogyakarta, dengan alasan jarak lebih dekat dengan Palembang.
Ia mengungkapkan, sebenarnya cita-cita Nisa ingin menjadi pengacara, makanya kuliah mengambil jurusan hukum di Unsri. Sedangkan menjadi pramugari, awalnya iseng. Bahkan, ketika tes penerimaan AirAsia, dia daftar terakhir. Setelah menjalani sampai tiga kali tes, akhirnya ia diterima. “Masuk semester delapan ia memutuskan stop out, meskipun tinggal skripsi,” imbuh kakak Nisa, Ikhsanul.
Paman Nisa, Roni Somad mengenal keponakannya selalu membawa oleh-oleh suvernir. Setelah itu berbagai cerita kerap dikisahkannya. “Dia selalu cerita hal-hal yang ditemui selama terbang,” tuturnya.
Sampai Ahad (28/12) malam rumah kediaman keluarga pramugari Air Asia QZ 8501 Khairunisa Haidar Fauzi yang berada di jalan Pipa, Kelurahan Pipareja, Palembang ramai didatangi para famili dan kerabatnya. Malam itu mereka datang dan berdoa bersama dengan membaca surat Yasin.
Dalam Facebook-nya, Khairunnisa terakhir kali membuat status pada 18 Januari 2013. Dia tampaknya lebih aktif di media sosial Instagram. Terakhir kali dia memposting dua minggu lalu dengan mengenakan kacamata bulat besar, mengenakan halter neck dengan latar belakang payung berwarna merah. Dia memberi judul fotonya dengan tagar #duckface #xoxo #red #umbrella.
Di foto ini mendapatkan 115 komentar yang rata-rata berisi doa agar pramugari cantik itu bisa ditemukan selamat bersama ratusan penumpang lainnya. “Pray for you, please be safe,” kata akun @veronsly
Sedangkan akun @rezha02 mengatakan, “Semua disini selalu mendoakan untukmu, semua penumpang dan juga crew. Semoga semua selamat aamiin ya robbal alamin.”
Pesawat AirAsia type Airbus A320-200 yang berangkat dari Bandara Internasional Juanda Surabaya pukul 05.20 WIB itu seharusnya tiba di Bandara Internasional Changi, Singapura pukul 08.30 WIB. Namun kemudian hilang kontak pada pukul 06.17 WIB.
Jumlah penumpang terdiri dari 155 orang. Selain itu, ada 2 pilot, 4 pramugari, dan 1 teknisi pesawat. Dengan demikan, ada 162 orang yang berada di pesawat jenis Airbus A320-200 tersebut. Dari total penumpang, pilot dan kru pesawat tersebut, ada sebanyak 156 WNI di dalamnya. Selain itu, ada 3 warga Korea Selatan, 1 Malaysia, 1 Singapura, dan 1 Prancis.
Kapal terbang tersebut dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.@sita
0 comments:
Post a Comment