LENSAINDONESIA.COM: Panglima TNI Moeldoko mengatakan, apakah pemilihan Panglima TNI dilakukan bergiliran atau tidak bergiliran semua hak penuh atau selera Presiden Joko Widodo.
“Itu sekali lagi, bergilir atau tidak, Presiden yang menentukan,” ujar Moeldoko di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (8/6/2015).
Baca juga: Panglima TNI usul tunjangan Babinsa naik Rp1 juta/bulan dan Jenderal Moeldoko ingin ini saat pensiun
Saat ditanya apakah menurutnya budaya bergilir itu perlu dilakukan, Jenderal bintang Empat ini justru enggan berkomentar. Menurutnya akan lebih baik menantikan hasil pemilihan Jokowi.
“Jangan memaksa saya berkomentar, nanti akan menimbulkan situasi baru,” ujarnya.
Sebelumnya, siapa pengganti Jenderal Moeldoko sebagai Panglima TNI masih terus bergulir. Budaya bergiliran pun kini sepertinya terus dilakukan. Setidaknya ada tiga nama yang kini digemborkan akan mengisi jabatan orang nomor satu di tubuh TNI.
Tiga calon pangliam TNI yang disebut-sebut bakal dipilih Presiden Jokowi. Pertama yakni, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna, Kedua, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo, dan terakhir, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi. @endang/redaktur: adrian
0 comments:
Post a Comment