LENSAINDONESIA.COM: Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, hari ini menyambut lebih dari 800 partisipan dari 45 negara pada New Cities Summit, acara terkemuka tentang masa depan perkotaan.
Acara yang akan berlangsung selama tiga hari ini akan berlangsung di Ciputra Artpreneur dan beberapa lokasi utama lain di Jakarta.”Kami berharap diskusi ini menghasilkan perubahan yang besar untuk kota Jakarta tercinta,” kata Basuki, Selasa (9/6/2015) dalam rilis yang diterima Lensaindonesia.com.
Baca juga: Ahok kesal Jakarnaval minus penerimaan padahal sudah ludes Rp8 miliar dan Lulung desak copot jabatan gubernur, Ahok: Lu masuk penjara aja, Lung!
Gubernur yang akrab disapa Ahok ini menjelaskan mengelola kota besar dan kompleks seperti Jakarta merupakan tantangan yang tiada duanya.
“Kita telah melihat kasus tahunan seperti banjir yang terjadi di setiap bagian kita. Terdapat penduduk liar di tepi sungai dan dekat waduk kita, beberapa bahkan membangun rumah di tepi sungai. Kita juga menghadapi tantangan terkait birokrasi dan korupsi,” ungkapnya.
Ahok menjelaskan daripada membicarakan permasalahan, lebih penting menciptakan solusi efektif. Jakarta sudah menerapkan program Smart City yang mampu menciptakan solusi bersama.
Jakarta telah mengoperasikan platform Smart City secara penuh. Program ini dapat berjalan dengan baik ketika masyarakat membantu memetakan permasalahan lewat aplikasi mobile, yang dapat mendukung dalam mengelola permasalahan dan menyediakan data yang berharga dalam pengambilan keputusan.
“Kita telah bekerja bersama dengan Twitter dan Waze, untuk mengumpulkan data mengenai banjir dan kemacetan lewat crowdsourcing. Bersama dengan penduduk kami, kita bisa memperbaiki transparansi dan melawan korupsi, Kami percaya bahwa posisi kami sebagai ibukota Indonesia akan menginspirasi kawasan lain untuk melakukan hal yang serupa,” ia menyimpulkan.
Jakarta terpilih sebagai tuan rumah New Cities Summit tahun ini karena telah mengalami beberapa tantangan sekaligus kesempatan yang dihadapi kota-kota metropolitan saat ini.
Selama beberapa dekade terakhir, Jakarta telah menjadi pusat metropolitan terdepan di Asia. Populasi Jakarta diprediksi akan tumbuh menjadi lebih dari 40 juta jiwa pada 2050, dari 27 juta jiwa saat ini.
Chairman New Cities Foundation, John Rossant mengatakan transformasi pesat Jakarta sebagai ibukota Indonesia menjadikannya lokasi yag sangat tepat untuk menjawab periode pertumbuhan urbanisasi yang sangat pesat.
Acara ini akan menjadi kesempatan yang baik untuk memamerkan Jakarta dan konteks urbanisasi Asia, sambil mendiskusikan isu yang dihadapi semua kota.
“Kami berterima kasih kepada kota Jakarta yang telah mengundang kami untuk menyelenggarakan diskusi global yang penting
mengenai masa depan perkotaan yang akan membawa dampak kepada kita semua,” katanya.
Lebih dari 80 ahli dari berbagai sektor akan hadir sebagai pembicara termasuk Ika Lestari Aji, Kepala Departemen Perumahan Jakarta; Muhammad Yunus, Pemenang Nobel Perdamaian laureate and pendiri Grameen Bank; In Dong Cho, Direktur Jenderal Seoul Innovation Department; Anil Menon, Presiden Smart+Connected Communities dari Cisco dan Ian Neilson sebagai Wakil Walikota Eksekutif Cape Town.@sita
0 comments:
Post a Comment