Monday, June 8, 2015

Turnamen sepakbola tanpa PSSI dan FIFA digelar 2 Agustus mendatang

Turnamen sepakbola tanpa PSSI dan FIFA digelar 2 Agustus mendatang

LENSAINDONESIA.COM: Setelah pembekuan PSSI yang dilakukan Kemnpora sehingga berujung dihukumnya Indonesia oleh FIFA, Presiden RI Joko Widodo memerintahkan Menpora Imam Nahrawi segera menyelenggarakan turnamen sepakbola berupa Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden. Diperkirakan pada 2 Agustus 2015 mendatang, kedua turnamen itu sudah mulai bergulir dengan diikuti klub perserikatan.

Sedangkan untuk kompetisi, dalam waktu dekat ini akan dilakukan pendaftaran terbuka pada klub profesional dan pihak operator penyelenggara diminta segera mempersiapkan diri.

Baca juga: Ketum PSSI: Pita hitam Timnas U-23 bentuk protes kepada Menpora dan Tim Transisi PSSI temukan dugaan awal korupsi dan mafia bola

Penjelasan ini disampaikan Menpora Imam Nahrawi setelah bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (8/6/2015) malam.

Untuk Turnamen Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden akan disiapkan uang pembinaan masing-masing klub sejumlah Rp100 juta dengan memperebutkan total hadiah Rp 10 miliar. Rinciannya, juara pertama Rp 5 miliar, juara kedua Rp 3 miliar dan juara ketiga Rp 2 miliar.

Menpora Imam Nahrawi mengatakan, kick off untuk turnamen Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden akan dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2015. “Pemerintah juga menyelenggarakan turnamen usia dini, dimulai dari usia 13 tahun, 15 tahun, 17 tahun dan 19 tahun. Turnamen akan laksanakan setelah bulan puasa. Demikian juga Liga Pendidikan, akan diselenggarakan kerjasama antara Kemenpora dan Kemendiknas. Liga Pendidikan ini akan dimulai November, sedang Liga Mahasiswa pada Desember 2015,” jelasnya.

Imam Nahrawi menyebut, sudah ada operator penyelenggara yang siap menyelenggarakan kompetisi liga dan penyandang dananya juga sudah oke. “Kami persilahkan klub-klub profesional bergabung bersama memutar liga ini. Tak harus 18 klub peserta. Pendanaan sudah kami dapat dari sponsor, BUMN. Sedangkan untuk pembinaan usia dini, disiapkan dari pemerintah, karena bagian dari kewajiban pemerintah.

Mengenai pembekuan PSSI oleh pihaknya sehingga berujung pada hukuman FIFA, Menpora Imam Nahrawi langsung menjawab dengan tegas bahwa PSSI juga harus tunduk pada hukum Indonesia. “Ke depan, PSSI harus mematuhi statuta FIFA tapi njuga harus tunduk pada statuta hukum di negeri ini. Kalau itu sudah berjalan baik, maka dengan manajemen profesional, transparan, akuntabel, tidak akan merugikan masyarakat di masa mendatang,” pungkasnya. @andiono

alexa ComScore Quantcast
counter customisable
Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment