LENSAINDONESIA.COM: Muncul kekecewaan para atlet maupun official dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Jatim 2015 Banyuwangi. Kali ini protes dilayangkan Pengurus Kota (Pengkot) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Mojokerto, yakni kurang standarnya GOR Bulutangkis Universitas PGRI Banyuwangi.
Sekretaris PBSI Mojokerto, Gatot Sugianto, sangat menyayangkan kapasitas GOR Bulutangkis yang disediakan Panitia Pelaksana Porprov V Banyuwangi. “GOR ini tidak layak pakai, apa lagi sekelas Porprov,” cetusnya, Selasa (9/6/2015) sore.
Baca juga: Atlet biliar minim, Surabaya cuma targetkan satu emas dalam Porprov V dan Bupati Banyuwangi akui banyak kekurangan dalam Porprov V Jatim
Menurut Gatot Sugianto, kekurangan GOR ini cukup banyak, mulai dari penerangan, kurang tingginya langit-langit dan sirkulasi udara yang kurang lancar, sehingga mengakibatkan ruangan jadi pengap. “Kurang tingginya langit-langit cukup merugikan para pebulutangkis. Mereka jadi tidak bisa melambungkan shutlekock tinggi. Jika mengenai atap maka nilai untuk lawan,” paparnya.
Selain Kota Mojokerto yang merasa atletnya dirugikan, Kabupaten Mojokerto pun serupa. “Para pengurus Kabupaten juga sempat berbicara perihal yang sama ke saya. Sebenarnya masih ada GOR yang lebih layak di Banyuwangi, yakni GOR Tawang Alun. Disana jauh lebih standar dari sini,” pungkas Gatot Sugianto. @angga_lensa
0 comments:
Post a Comment