KPK minta Pansel pilih capim dengan 17 kriteria ini

LENSAINDONESIA.COM: Hasil pertemuan antara Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel Capim KPK) menelurkan rekomendasi 17 kriteria capim yang akan dipilih.

“Yang kami bicarakan (dalam pertemuan Pansel dengan pimpinan KPK) bersifat umum. Ada 17 kompetensi Capim, tapi kami mencoba menggali prioritas apa yang kami tentukan untuk Capim,” ujar Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK (Pansel Capim KPK) Destry Damayanti saat jumpa pers di gedung KPK, Selasa (9/6/2015).

Baca juga: Hakim Albertina Ho ditantang daftar capim KPK dan Tugas Pansel KPK berat karena harus pilih 'manusia setengah dewa'

Di antaranya adalah kompetensi, profesionalitas dan kredibilitas dari Capim KPK, kemampuan melakukan kerjasama, kemampuan penyidikan hingga penuntutan.

Sementara menurut Pelaksana tugas (Plt) Wakil Pimpinan KPK, Johan Budi, membenarkan adanya 17 kriteria tersebut.

“Itu berdasar dari kajian pimpinan KPK tahun 2014, sosok seperti apa sih calon pimpinan KPK nanti? Jadi, 17 kriteria itu ada primer dan skunder. Yang primer ya harus berani dan jujur,” terang Johan.

Tak hanya membahas kriteria Capim KPK, menurut Destry, koordinasi yang dilakukan antara Pansel dan pimpinan KPK serta lembaga penegak hukum lain, merupakan langkah untuk meminimalisir kesalahan rekrutmen nantinya.

“Kami tekankan tugas pimpinan KPK tidak hanya penindakan, tapi juga supervisi dan koordinasi dengan penegak hukum lain selain pencegahan dan pemberantasan korupsi dengan efektif. Karena KPK tidak bisa sendiri melakukan pemberantasan,” tandas Destry.

Hingga saat ini sudah ada 20 pendaftar ke Pansel KPK. Tak hanya tokoh nasional, tapi juga sejumlah tokoh daerah juga ikut mendaftar.

“Orang-orang daerah juga ada yang daftar,” imbuh juru bicara Pansel Capim KPK, Betty Alisjahbana.

Sementara itu, Pansel KPK berencana melakukan pertemuan dengan Ketua Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK). Tak hanya dengan PPATK, Pansel KPK juga berencana melakukan pertemuan dengan para pimpinan lintas agama, Badan Intelejen Nasional (BIN), dan Kejaksaan.@sita/bbs