Monday, June 8, 2015

Wanita asal Malang tewas di Hong Kong diduga dibunuh kekasihnya

Wanita asal Malang tewas di Hong Kong diduga dibunuh kekasihnya

LENSAINDONESIA.COM: Kepolisian Hong Kong menyatakan, bahwa Wiji Astutik, warga negara Indonesia yang ditemukan tewas dengan sejumlah luka di depan toko bilangan Mang Kok, selama ini tinggal bersama kekasihnya.

Lo Chung-wong, pejabat Chief Inspector Unit Kriminal Kepolisian Daerah Kowloon West mengemukakan, pacar korban adalah seorang resident Hong Kong.

Baca juga: Jenazah dibungkus kasur, wanita asal Malang dibunuh di Hong Kong dan Warga Jawa Timur jadi otak sindikat perdagangan manusia di Macau

Mereka hidup di teras terbuka di suatu apartemen tua di lantai satu. Kondisi tempat tinggal mereka nyaris seperti tempat tinggal gelandangan: kumuh dan tanpa atap.

“Korban orang Indonesia, 37 tahun, perempuan,” kata Lo Chung-wong seperti di lansir Apple Daily, Senin (08/06/2015).

Belum diketahui status Wiji tinggalnya di Hong Kong termasuk Buruh Migran Indonesia (BMI) atau bekas BMI. “Korban telah tinggal di Hong Kong selama 8 tahun,” kata Lo Chung-wong.

Warga setempat menduga, kematin Wiji ini bermotif asmara.

Menurut keterangan beberapa saksi, pacar korban memiliki catatan kriminal atas kasus penyimpanan narkoba. Pacarnya yang diduga pelaku itu juga sering dikejar-kejar penagih hutang. Ia diduga sering menganiaya Wiji.

Belum diketahui apa motif pembunuhan ini. “Kami masih menyelidiki penyebab kematiannya,” kata juru bicara kepolisian.

Seperti diberitakan sebelumnya, jenazah Wiji Astutik ditemukan tewas dengan tubuh penuh luka akibat tusukan senjata tajam di Mong Kok, Hong Kong, Senin (08/06/2015) pagi waktu setempat.

Jenazak korban pertama kali ditemukan oleh pemilik toko di bilangan Mang Kok. Ketika itu, pemilik toko yang akan membuka rolling door mencurigai bau anyir dari gulungan kasur tang tergeletak di depan tokonya.

Karena penasaran, ia pun menendang kasur tersebut. Tiba-tiba keluar ‘tangan’ seseorang dari dalam gulungan kasur tersebut.

Semula masyarakat sekitar mencurigai, kemungkinan mayat itu adalah wanita gelandangan yang biasa mangkal di sekitar pertokoan tersebut.

Informasi yang berhadil dihimpun Kindo, Wiji Astutik memiliki pacar seorang keturunan Asia Tengah (Pakistan atau India) dan oleh teman temannya telah dinasehati untuk memutuskan hubungan dengan sang pacar tersebut setelah Wiji mengeluhkan hubunganya dengan sang pacar tidak harmonis.

Setelah Kindo mengunggah berita tersebut, adik korban yang berada di Taiwan memastikan kalau jenazah tersebut adalah kakak kandungngnya.

Dari sang adik diperoleh keterangan bahwa Almarhumah bernama Wiji Astutik dari Desa Wonokerto, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Suaminya sudah lama meninggal dunia. Almarhumah memiliki seorang anak wanita bernama Rahayu Putri yang baru duduk di kelas 5 di SDN2 Bantur.

Wiji Astutik berangkat ke ke Hong Kong melalui jasa PJTKI Tritama Bina Karya berkantor di Malang. Dari sang adik juga Kindo mendapat informasi bahwa Wiji tercatat sebagai ‘overstayer‘ yang kini memegang ‘paper’.

“Keluarga sudah lama menginginkan Wiji Astuti pulang, namun yang bersangkutan masih bertahan di Hong Kong”. Kata adiknya kepada Kindo.

Wiji Astuti memiliki akun FB : http://ift.tt/1KkSrLX

Sekedar diketahui, ‘Paper’ adalah istilah, yaitu pemberian status tinggal sementara kepada warga asing yang dilindungi oleh pemerintah Hong Kong atas sebab-sebab tertentu dan tidak diperbolehkan bekerja karena tidak memilik visa employment atau worker, namun ia mendapat subsidi makanan dan tempat tinggal.

Status ‘paper’ ini diberikan oleh pengadilan Hong Kong karena yang bersangkutan mengajukan permohonan dengan alasan yang diterima oleh pemerintah dan pengadilan.@ridwan_LICOM/arrenias

alexa ComScore Quantcast
counter customisable
Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment