LENSAINDONESIA.COM: Pemasangan papan ‘Bebas Prositusi’ di kawasan Lokalisasi Dolly dan Jarak, Surabaya Minggu (27/07/2014) siang berakhir bentrok.
Warga yang menolak pemasangan papan oleh Pemkot Surabaya tersebut, sejak pukul 08.00 WIB, sudah berkumpul beruasaha melakukan penghadangan. Situasi semakin panas setelah kedatangan anggota kepolisian yang bersenjata gas air mata pentungan dan tameng.
Baca juga: Pemkot Surabaya siagakan kekuatan penuh hadapi warga Lokalisasi Dolly dan Warga Dolly sebut kawasannya bakal dibeli Pakuwon Grup
Sebanyak 500 anggota gabungan dari Polrestabes Surabaya, Sat Brimob Polda Jatim, Korem 084 dan Garnisun tertap (Gartap) III pun bersiaga di lokasi tersebut.
Warga sempat membakar ban Bekas sebagai upaya penghadangan, bahkan 1 dari 3 plakat yang akan dipasang dapat dikuasai massa dan membakarnya hingga hangus. Bentrokan tidak terelakan sebanyak 16 warga diamankan dan sempat menjadi samsak hidup.
Kericuhan sempat terhenti, sekitar pukul 10.30 WIB, keadaan bergejolak kembal. Untuk mengurai massa petugas melepaskan gas air mata, hingga membuat warga sekitar semburat. Melihat massa terpencar, petugas langsung melaukan penyisiran kesetiap gang.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta yang memimpin pengamanan mengatakan, ada dua orang yang diamankan dan diduga kuat sebagai provokator,” nanti setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, keduanya baru bisa diketahui statusnya,” terang Setija.
“Dengan pemasangan plakat tersebut, Polrestabes Surabaya akan melakukan pengawalan terhadap tempat ini (prostitusi) sesuai dengan hukum dan perundang- undangan yang berlaku,” tambahnya
Setelah keadaan kondusif, Kapolres perintahkan kepada anak buahnya agar warga yang diamankan dapat dilakukan proses pemeriksaan dengan tanpa adanya kekerasan fisik.@rofik
0 comments:
Post a Comment