Thursday, July 31, 2014

Skandal pencetakan uang turunkan kredibilitas Mega dan Jokowi

Skandal pencetakan uang turunkan kredibilitas Mega dan Jokowi




LENSAIINDONESIA.COM: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) PDIP memberikan pemberitaan Wikileaks yang menyebut Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono terlibat skandal pencetakan uang kertas di Australia tahun 1999.


Melalui keterangan tertulis Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, partai banteng moncong putih tersebut menegaskan, bahwa pemberitaan Wikileaks tersebut tidak berdasar dan tidak benar.


Baca juga: Skandal pencetakan uang, BI akui untuk antisipasi isu Y2K dan Diberitakan cetak uang di Australia, ini jawaban SBY


Tjahjo menyebut, pernyataan Wikileaks itu hanya mencari sensasi tanpa bisa dipastikan kebenarannya.


Megawati disebut tidak mengetahui hal-hal terkait pencetakan uang yang dilakukan oleh RBA Securities dan Note Printing Australia seperti disebut dalam dokumen Wikileaks.


“PDIP menyesalkan adanya pemberitaan tanpa fakta, ataupun pemberitaan sekedar mencari sensasi berdasarkan tuduhan sepihak yang tidak bisa dipastikan kebenarannya, sebagaimana ditujukan ke Ibu Megawati Soekarnoputri. Sebagai Presiden kelima yang telah membidani lahirnya Komisi Pemberantasan Korupsi, maka terhadap pemberitaan yang disampaikan Wikileaks selain tidak berdasar, juga sama sekali tidak benar,” kata Tjahjo, Kamis (31/07/2014).


Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memberikan keterangan terkait pernyataan Wikileaks itu. SBY menilai pemberitaan itu mencemarkan nama baik SBY dan juga Mega. Berikut adalah pernyataan lengkap dari PDIP melalui keterangan tertulis yang dikirimkan oleh Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo:


1. PDIP menyesalkan adanya pemberitaan tanpa fakta, ataupun pemberitaan sekedar mencari sensasi berdasarkan tuduhan sepihak yang tidak bisa dipastikan kebenarannya, sebagaimana ditujukan ke Ibu Megawati Soekarnoputri. Sebagai Presiden kelima yang telah membidani lahirnya Komisi Pemberantasan Korupsi, maka terhadap pemberitaan yang disampaikan Wikileaks selain tidak berdasar, juga sama sekali tidak benar. Harus dipahami bahwa pada tahun 1999 Ibu Megawati belum menjadi presiden sehingga sama sekali tidak mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pencetakan uang yang dilakukan oleh RBA Securities dan Note Printing Australia tersebut.


2. Adanya perintah khusus yang dilakukan oleh pemerintah Australia yang meminta keamanan nasional agar melakukan perlindungan dan tidak melaporkan masalah tersebut juga dinilai sebagai sesuatu hal yang tidak relevan, mengingat apa yang dituduhkan pun sama sekali tidak benar. Selain itu memang tidak ada hal-hal yang perlu disembunyikan.


3. PDIP menganggap persoalan tersebut tidak jauh beda dengan apa yang terjadi di dalam pemalsuan beberapa website yang kesemuanya itu sebagai sesuatu hal yang mencoba mengurangi bobot dukungan suara rakyat yang diberikan kepada Pak Jokowi. “Ibu Megawati pun menjadi sasaran ikutan. Karena itulah semua pihak hendaknya tidak mudah termakan berbagai macam issue yang tidak bisa dipertanggungjawabkan”.


4. Atas berbagai hal yang terjadi untuk menurunkan kredibilitas Ibu Megawati dan Bapak Jokowi, maka PDI Perjuangan memastikan bahwa berbagai issue yang tidak bertanggung jawab tersebut hanyalah ekses yang muncul di tahun politik 2014 ini.@endang


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment