LENSAINDONESIA.COM: 3M memberikan dana lewat program 3Mgives, menggelontorkan dana lebih dari 25 juta dolar AS untuk penyelamatan lingkungan. Menggandeng mitra The Nature Conservancy and Conservation International, perusahaan ini kembali membantu melestarikan lebih dari 1 juta hektar tanah di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Jacqueline L. Berry selaku 3Mgives Global Communications Manager, mengatakan hutan Indonesia dikenal sebagai hutan dengan keanekaragaman hayati tertinggi dunia, serta merupakan rumah bagi spesies yang terancam punah seperti orangutan, macan dahan, beruang dan bekantan.
Baca juga: 3M hadirkan masker respirator berstandar internasional N95 dan Produk terbaru 3M Indonesia lindungi data center
Namun, pengambilan kayu (deforestasi), pertambangan dan industri perkebunan yang berkembang pesat menyebabkan hilangnya hutan Indonesia lebih cepat daripada di tempat lain di bumi. Pengrusakan hutan ini menghasilkan 80 persen dari emisi karbon Indonesia, serta menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil gas rumah kaca tertinggi di dunia.
“Kami memberikan dukungan sebesar 500.000 dolar AS untuk program The Nature Conservancy di Indonesia. Dukungan ini akan ditujukan untuk membantu memberdayakan dan menyejahterakan masyarakat lokal di Berau, Kalimantan Timur, dalam rangka melindungi dan mengelola hutan hujan tropisnya yang saat ini terancam,” ujar Jacqueline kepada lensaindonesia.com di Jakarta, Sabtu (6/6/2015).
Menurutnya, dukungan untuk pelestarian lingkungan hidup ini difokuskan untuk mempertahankan ekosistem, dan juga menjaga dan menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat. Pelestarian hutan di Indonesia ini demi mengurangi emisi karbon dan kelangsungan hidup makhluk-makhluk di dalamnya agar mencegah kerusakan hutan yang lebih parah.
“Di hutan Berau saat ini menjadi rumah dari 193.000 penduduk, termasuk 110 desa yang sebagian sangat bergantung kepada hutan. Pemberdayaan masyarakat setempat untuk melindungi hutan dan lingkungan sekitarnya menjadi strategi yang penting, mengingat di banyak tempat di dunia masyarakat adat masih dikenal sebagai pelindung terbaik hutan tropis,” tandas ia.
Ditambahkan Herlina Hartanto, Direktur Program Teresterial The Nature Conservancy Indonesia, pihaknya sangat menghargai dukungan 3M untuk program pelestarian alam dan pemberdayaan warga di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
“Kami mengembangkan pendekatan pelibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan, yang kami sebut Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan (SIGAP) sejak tahun 2010. Pendekatan ini menunjukkan hasil menggembirakan sehingga sudah diterapkan di 14 desa di Berau saat ini,” terang Herlina. @Rudi/rilis/licom/redaktur: adrian
0 comments:
Post a Comment