LENSAINDONESIA.COM: Tewasnya DJ Aditya Wahyu Budi Artanto (27) akibat dikeroyok puluhan pebalap liar dan anggota genk motor di Jl Bung Tomo, Surabaya, Selasa (2/6/2015) dinihari WIB, membuktikan Polsek Gubeng lemah dan lengah dalam melakukan pengawasan di wilayah hukumnya.
Pernyataan Kanit Laka Lantas Polrestabes Surabaya, AKP Made Sukama yang menyebut jalur Ngagel Jaya Selatan dikenal sebagai jalan yang kerap digunakan ajang balap liar oleh segerombolan pemuda, seharusnya jadi acuan bagi polisi untuk terus mengawasi wilayah ini dan membubarkan bila ada balap liar digelar.
Baca juga: Nyambi jadi DJ, Mahasiswa Hukum Unair tewas dikeroyok pebalap liar dan DJ Club Emperor tewas dikeroyok puluhan pebalap liar
Namun yang terjadi, petugas Polsek Gubeng sebagai pengawas hukum di wilayah itu terkesan cuek sehingga aksi balap liar di kawasan ini sering terjadi terutama saat dinihari hari ketika hari libur.
Tak hanya itu, DJ Aditya Wahyu Budi Artanto, yang berupaya menyelamatkan diri dengan memcau motornya saat dikejar puluhan pebalap liar dan anggota genk motor, akhirnya tewas setelah motornya menabrak pohon lalu dihujani bongkahan batu besar para pelaku.
Mahasiswa Hukum Unair ini juga akhirnya meregang nyawa setelah dihajar habis-habisan para pebalap liar yang mengejarnya dengan tuduhan telah menyerempet salah satu anggota mereka. DJ Aditya Wahyu Budi Artanto tewas di sebelah mobilnya usai ditarik keluar pelaku pengeroyokan dari mobilnya lalu tubuh dan kepalanya dihujani pukulan, tendangan dan keprukan batu.
Proses pengejaran pebalap liar di Jl Ngagel Jaya Selatan hingga berhasil menghentikan laju mobil DJ Aditya Wahyu Budi Artanto di Jl Bung Tomo (wilayah Polsek Wonokromo) lalu memukuli korban beramai-ramai hingga tewas tentunya tak sebentar. Parahnya, dalam tempo waktu selama itu, tak satupun polisi terutama petugas Polsek Gubeng yang datang memberikan bantuan.
Patut diduga, anggota Polsek Gubeng tak bisa melakukan penggalangan terhadap warga di wilayah hukumnya sehingga tak satupun yang bisa memberikan informasi ke polisi. Padahal saat itu warga banyak menyaksikan DJ Aditya Wahyu Budi Artanto dihajar puluhan pebalap liar namun tak berani melerai karena takut melihat keberingasan para pelaku.
Ini bukti, bahwa petugas Polsek Gubeng tak menjalankan instruksi Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Matanette yang meminta Unit Reskrim rajin melakukan patroli terutama saat malam dan dinihari untuk mencegah terjadinya aksi kejahatan jalanan.
“Kami memang menekankan pengamanan di jalanan dengan rutin giat melakukan patroli. Khusus masalah dugaan adanya balap liar, menurut saya bukan itu yang terjadi. Namun memang ada kelompok klub motor yang sedang santai di pinggir jalan lalu diserempat mobil korban. Tapi itu semua masih kami pelajari,” terang AKBP Takdir Matanette.
Bila mengingat Polsek Gubeng termasuk type A dari sisi kepolisian, harusnya petugas mulai dari Kapolsek Kompol Bagus Dwi Rusiawan dan Kanit Reskrim AKP Made Wasa hingga anggota di tempat ini harus lebih aktif bekerja mengamankan wilayahnya.
Sayangya, Kanit Reskrim Polsek Gubeng, AKP Made Wasa belum bisa dikonfirmasi mengenai kejadian ini. Nomor handphonenya tak menjawab panggilan saat ditelpon lalu off saat dihubungi lagi.
Seperti diberitakan Lensa Indonesia sebelumnya, Aditya Wahyu Budi Artanto (27), disc jockey (DJ) Club Emperor di kawasan Dhramahusada, ditemukan tewas di samping mobilnya di Jl Bung Tomo, Surabaya, saat pulang kerja, Selasa (2/6/2015) sekitar pukul 03.00 WIB. Diduga, DJ ini tewas akibat dihajar massa setelah menerobos pebalap liar di Jl Ngagel Jaya Selatan.
Informasi yang dihimpun Lensa Indonesia, DJ Aditya Wahyu Budi Artanto saat itu baru pulang dari tempatnya bekerja di Club Emperor di Jl Dharmahusada menuju tempat tinggalnya di Jl Rempang, Kompleks Perumahan TNI AL, Sawotratap, Waru Sidoarjo.
Ketika melintas di kawasan Jl Ngagel Jaya Selatan, mobilnya melewati arena balap liar. DJ Aditya Wahyu Budi Artanto tak mau berhenti saat dihentikan dan memilih meneruskan laju mobilnya sehingga membuat gerombolan pebalap liar emosi. Apalagi kemudian dikabarkan ada motor salah satu pebalap liar yang diserempet sehingga puluhan pemuda mengendarai motor melakukan pengejaran.
Mungkin karena panik, DJ Aditya Wahyu Budi Artanto tak bisa menguasai laju mobilnya dengan sempurna dan menabrak pohon di pinggi jalan. Kesempatan itu tak disia-siakan puluhan pebalap liar yang mengejarnya dengan menghujani mobil korban dengan bongkahan batu-batu besar. Akibatnya, mobil Suzuki SX4 merah W 1233 RG yang dikendarainya ringsek parah.
Parahnya, DJ Aditya Wahyu Budi Artanto juga diserang dan dihajar habis-habisan oleh puluhan pebalap liar. Warga sekitar yang kebetulan ada di sekitar lokasi tak ada yang berani melerai karena takut melihat keberingasan puluhan pebalap liar. Setelah gerombolan pelaku pergi, warga baru menolong korban dan mengevakuasinya ke rumah sakit. @rofik
0 comments:
Post a Comment