Monday, June 1, 2015

Luncurkan mobile apps, Bango harapkan ada Efek Kuliner Indonesia

Luncurkan mobile apps, Bango harapkan ada Efek Kuliner Indonesia

LENSAINDONESIA.COM: Mobile apps warisan kuliner Nusantara yang diluncurkan Bango, merk kecap produksi PT Unilever, tahun lalu kini ‘berbuah’. Jutaan tuit diposting dengan tagar #KulinerIndonesiaKu.

“Setelah kita luncurkan mobile apps tentang warisan kuliner Nusantara, dampaknya sangat besar. Kini, banyak generasi muda yang tak malu lagi mem-posting ketika mereka menikmati makanan tradisional,” kata Senior Brand Manager Bango PT Unilever Indonesia Tbk. Nuning Wahyuningsih ditemui di sela-sela Festival Jajanan Bango 2015 di Grand City Mall, Surabaya, Minggu (31/5/2015).

Baca juga: Warga Surabaya serbu lokasi Festival Jajanan Bango 2015 dan Mobile Apps warisan kuliner Nusantara ala Bango

Ini tentu perkembangan yang luar biasa. Kata Nuning, dahulu generasi muda tak terlalu antusias mempromosikan makanan Nusantara. “Mereka lebih bangga posting kalau makan spagetti atau makanan asing lainnya,” tuturnya.

Namun, dengan maraknya dunia digital maka pola berubah. Kalangan muda tak malu lagi menikmati kuliner Nusantara. Apalagi saat ini ada semacam ‘tradisi’ baru yaitu mengambil foto makanan terlebih dahulu sebelum akhirnya makan.

Dan dunia digital mengubah pola pikir secara cepat dan memacu mereka agar jadi sumber informasi yang cepat dalam keragaman kuliner. Menurut Nuning, ada yang berbeda ketika makanan tradisional ini dipromosikan oleh generasi muda. Ia menjelaskan para pengusaha kuliner Indonesia kerap kalah dalam hal pengemasan menunya.

“Kalangan muda ini merasa terpacu untuk membuat foto yang menarik dari sebuah packaging yang biasa. Dan ini dampaknya sangat terasa dalam promosi di media sosial,” ujarnya.

Melihat potensi ini, sejak tahun 2014 lalu Bango mengambil langkah agresif untuk mengajak masyarakat melestarikan kuliner Nusantara. Salah satunya adalah dengan bekerja sama dengan blogger berkeliling di 108 pulau Indonesia.

Para blogger ini diajak untuk mengenal dan mengenalkan kuliner Nusantara lebih massif dan mendunia. Pasalnya, hingga saat ini belum ada dokumentasi dasar tentang bagaimana kuliner Nusantara tersebut.

“Setelah berkeliling, dalam waktu dekat Bango akan meluncurkan buku tentang kuliner Indonesia, mulai dari sejarahnya dan bagaimana pembuatannya,” katanya.

Pegiat kuliner asal Surabaya, Jie W Kusuma mengatakan menu tradisional memiliki keanekaragaman rasa. Hal inilah yang makin disadari oleh penghobi makan untuk terus memburu makanan-makanan yang dianggap spesial dan kelezatannya tersohor.
“Apalagi dengan adanya digital art dalam kuliner membuat makin greget,” katanya.

Nuning mengatakan mobile apps ini adalah cara untuk menyampaikan misi utama Bango yaitu memperkenalkan kuliner nusantara. Caranya pun sangat gampang yaitu cukup mengunggah foto lewat aplikasi dengan tagar #KulinerIndonesiaKu.

Biasanya, akan banyak vote yang diberikan pada kuliner-kuliner tertentu yang menaikkan popularitas menu tersebut. Bango sendiri tak mau hanya duduk saja melihat fenomena keterkenalan menu tersebut. “Kalau popularitas naik, tentu Bango akan rangkul untuk mempromosikan. Kalau bukan kita (Bango) ada yang lain untuk ikut mengenalkan kuliner Indonesia lebih luas,” tuturnya.

Selain itu, aplikasi mobile ini diharapkan jadi semacam working document yang selalu bisa diperbaharui kapanpun. “Kalau dulu di pilpres ada Jokowi effect, maka kita berharap ada efek kuliner Indonesia,” pungkasnya.@sita

alexa ComScore Quantcast
counter customisable
Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment