LENSAINDONESIA.COM: Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan jika saat ini pihaknya sedang melakukan perang melawan jaringan Nurul Haq yang menebar aksi teror mulai dari penembakan aparat polisi, peledakan vihara Ekayana dan pembobolan BRI.
“Sebenarnya kita ingin menangkap hidup dan tidak mengehndaki korban. Tapi karena memang mereka menyatakan perang, kalau mati berarti jihad, sehingga kita tindak tegas karena kami dalam keadaan over mark,” tandas Jenderal Sutarman saat melakukan rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Rabu (29/01/2014).
Baca juga: BNPT peringatkan ancaman teroris Pemilu 2014 dan Salah satu terduga teroris berencana aksi bom bunuh diri di Suriah
Jenderal Sutarman menyatakan, sampai saat ini pihaknya sudah berhasil menangkap 18 orang jaringan Nurul Haq. Namun dia meyakini, jaringan Nurul Haq belum sepenuhnya mati.
“Polri menangkap jaringan NH 18 orang, pelaku dari beberpaa peristiwa penemabakan, peledakan bom serta perampokan BRI,” kata Sutarman.
Jenderal Sutarman juga mengungkapkan, salah satu fokus Polri saat ini ialah menangani soal kasus yang menarik perhatian masyarakat. Salah satunya soal terorisme.
Sutarman menjelaskan, sejak Juli sampai Desember 2013, Polri terus menyelidiki kasus penembakan anggotanya, peledakan Vihara Ekayana dan perampokan BRI, Tangerang. Pengembangan tersebut merujuk pada satu nama organisasi teror yakni Nurul Haq.
“Penyelidikan dari TKP penembakan anggota di Pondok Aren, Polri menetapkan DPO, NH atau Nurul Haq dan H alias Hendi. 24 Desember terjadi aksi perampokan Bank BRI dan 26 Desember 2013 ditemukan tas berisi bahan peledak di Warteg Tangerang lokasi tak jauh dari Bank BRI,” kata Jenderal Sutarman.
Dia menjelaskan, dari pengembangan penyelidikan kasus tersebut ditangkaplah seorang pelaku bernama Anton. Dari keterangan tersangka diperoleh satu nama yakni Nurul Haq sebagai otak rangkaian aksi penembakan polisi dan peledakan Vihara Ekayana.
“Selanjutnya pada 31 Desember, Polri melakukan penyergapan di rumah kontrakan daerah Ciputat terhadap 6 orang tersangka dengan barang bukti 8 senjata api, 2 pen gun dan 73 butir amunisi serta rangkaian bom dan bom pipa dan 5 unit sepeda motor, salah satunya milik sekuriti yang dirampas, serta dokumen rencana pengeboman,” paparnya@endang
0 comments:
Post a Comment