Tuesday, January 28, 2014

Partai Demokrat umbar aurat politik pada publik

Partai Demokrat umbar aurat politik pada publik




LENSAINDONESIA.COM: Kasus pemecatan Gede Pasek Suardika oleh DPP Partai Demokrat semakin menambah konflik yang terjadi di internal partai besutan Susilo Bambang Ydhoyono (SBY) itu. Tak pelak, Partai Demokrat dinilai sebagai partai yang mempertontonkan aib politiknya di ruang publik.


“Ibarat ribut rumah tangga, ini Partai Demokrat pertontonkan aurat politiknya. Kayak suami-istri ribut di teras depan rumah lalu ajak tetangga untuk terlibat,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Poltik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi kepada LICOM, Rabu (29/01/2014).


Baca juga: Jelang konvensi Capres Demokrat, Edhie datangi Jabar dan Nurhayati Ali Assegaf tegaskan SBY bisa gunakan TNI dan polisi


Lebih jauh Burhanuddin Muhtadi menilai, berbagai kasus di internal Partai Demokrat yang berujung dengan konflik antar kader sebagai kegagalan partai berlamabang mercy ini dalam mengelola manajemen konflik yang ada.


“Jadi ini bentuk kegagalan Demokrat dalam manajemen isu, kegagalan Demokrat di dalam melembagakan konflik di dalam partai,” jelas Burhanuddin Muhtadi.


Seharusnya, kata Burhanuddin Muhtadi, Partai Demokrat harus merespon sikap perbedaan dan gesekan di internal dengan satu mekanime demokratis internal yang baik.


Burhanuddin Muhtadi juga melihat, kasus Gede Pasek Suardika sebagai akumulasi kemelut Partai Demokrat untuk memberikan pembenaran kepada publik bahwa partai penguasa ini akan semakin berada pada titik nadir jelang Pemilu yang tinggal tiga bulan lagi. “Makin hancur. Sekarang kita tahu Demokrat tinggal 6,6 persen, ya makin hancur,” pungkasnya.@firdausi


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment