LENSAINDONESIA.COM: TNI siap antisipasi adanya aksi teror yang mengancam bangsa ini, terutama dalam pengamanan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Menurut Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsekal Madya TNI Boy Syahril Qamar, ini sudah merupakan suatu kebijakan dari TNI apapun situasinya khususnya dalam menghadapi pesta demokrasi 2014 ini. Jadi, TNI selalu siap dan siaga dalam menghadapi berbagai macam kemungkinan yang terjadi.
“Saya kira itu sudah jelas kerjasama antara TNI dan KPU (Komisi Pemilihan Umum) Pusat serta meminta bantuan dari TNI. Pada prinsipnya kita siap membantu apapun bentuk yang terjadi dan kita akan siap mengamankan dalam pengangaman Pemilu, khususnya di wilayah Papua yang tingkat kerawanannya sangat tinggi, juga dalam latihan ini digelar guna antisipasi adanya aksi teror yang mengancam bangsa ini, terutama dalam pengamanan jelang Pemilu 2014 mendatang,” ujar Kasum TNI, yang didampingi Direktur latihan Dankorpaskhas TNI AU Marsda TNI M Harpin Ondeh, Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo, saat menutup latihan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI dengan sandi Waspada Nusa V TA 2014 di Bandara Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur (Jaktim), Rabu (29/01/14).
Baca juga: Pergantian jabatan merupakan pembinaan karier bagi seorang prajurit dan Koramil berikan pendidikan khusus bidang teritorial bagi Babinsa
Kasum TNI mengatakan,bahwa latihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Satuan Gultor (Penanggulangan teroris)TNI, dihadapkan kepada kecenderungan kondisi faktual perkembangan aksi dan modus operandi terorisme saat ini.
“Latihan ini untuk meningkatkan kemampuan unsur pimpinan dan staf satuan penanggulangan teror TNI dalam merumuskan Rencana Operasi serta tercapainya kesiapsiagaan operasional baik dalam sistem penangkalan maupun penindakan yang handal dalam penanggulangan aksi terorisme,” terangnya.
Latsatgultor 2014 yag dilaksanakan dalam rangka peningkatan kapasitas dan kapabilitas yang diarahkan guna mendukung komitmen pemerintah dalam hal pencegahan dan penanggulangi terorisme. Latihan dilaksanakan dari tanggal 27
hingga 29 Januari 2014 melibatkan 507 personel TNI terdiri dari 55 personel Sat-81 TNI AD (Kopassus), 37 personel TNI AL (Denjaka), 38 personel Satbravo 90 TNI AU (Paskhas), 5 personel Bais TNI, 35 orang penyelenggara dan 337 orang unsur pendukung. @winarko
0 comments:
Post a Comment