LENSAINDONESIA.COM: Serangan politik mengatasnaman Kaukus Pemuda Malang Raya (KPMR) ingin menjegal Ketua Komisi III DPR dari Demokrat, Pieter Zulkifli maju Caleg Dapil Malang, membuat Pieter serius waspada. Apalagi, serangan itu memanfaatkan isu agama.
Dia membuktikan aksi demo menghujat dirinya dengan menuding penistaan agama, Selasa lalu (25/3/14), merupakan buntut dari sikapnya menolak ajakan pengusaha penambangan besi di Kec. Gedangan, Malang untuk membantu persoalan hukum mereka di Mabes Polri.
Baca juga: Pemuda Malang minta Pieter Zulkifli dicoret dari Caleg DPR RI dan Gakkumdu Semarang mentahkan dugaan pelanggaran kapanye Caleg PD
Pieter Zulkifli yang saat ini maju sebagai Caleg dari Partai Demokrat Dapil Malang, Jawa Timur ini pun mengimbau kepada awak media untuk mengecek langsung kejadian sebenarnya di tempat penambangan pasir besi.
“Mohon dicek langsung di lapangan, Kec, Gedangan tempat lokasi penambangan pasir besi. siapa yang punya, bagaimana dengan warga disana diperlakukan seperti apa warga disana. Mohon dicek,” ujarnya saat dikonfirmasi LICOM.
Pieter Zulkifli menjelaskan, bahwa terdapat banyak keganjilan yang terjadi di lokasi penambanagn pasir besi. Seperti dilarangnya para wartawan meliput di sekitar lokasi, termasuk memfoto lokasi.
“Hal lain adalah apakah penambangan tersebut sesuai aturan perundang undangan. Banyak rekan-rekan media yang mendekat juga diancam, menulis berita tentang kegiatan penambangan juga diancam,” bebernya.
“Untuk lebih jelasnya, silakan temen-temen wartawan cek langsung. Saya bekerja atas perintah konstitusi, saya berhak tahu apa yang sedang dialami warga saya, apalagi jika ada kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum dan diduga dapat merugikan negara,” sambung Pieter Zulkifli.
Sebelumnya, demo ratusan massa yang tergabung dalam Kaukus Pemuda Malang Raya (KPMR) , Selasa (25/6/14), masih berbuntut panas sampai Kamis ini. Mereka memprotes tindakan Ketua Komisi III DPR RI, Pieter C Zulkifli dianggap tidak menempatkan agama secara proporsional.
Tuduhan bahwa Pieter tidak mendudukan agama secara proporsional itu setelah pengurus KPMR melihat alat peraga kampanye (APK) Pieter yang tersebar di Malang Raya. APK berupa baliho atau bandu tidak hanya terpamang foto SBY bersama Pieter. Tapi, juga ada tulisan al Qur’an berbunyi “Bismillah”. Selain itu, Pieter memakai kopyah.
Sementara itu, salah satu tim sukses Pieter, Anwar Ibrahim sudah mengklarifikasi dan menuding aksi unjukrasa itu ditunggangi. Sebab, Pieter C Zulkifli pernah diajak salah satu pengusaha pasir besi untuk membantu persoalan proses hukum yang kini ditangani penengak hukum di Jakarta.
“Pengusaha itu meminta Pieter untuk ngantar ke Kapolri dalam urusan tersebut. Namun Pieter menolak dengan tegas. Kami juga menduga aksi itu ditumpangi salah satu rival Pieter yang sama-sama menjadi caleg DPR RI dari partai yang sama, dapil yang sama,” ujarnya. @firdausi
0 comments:
Post a Comment