Thursday, March 27, 2014

Malang ajak warga jangan pilih pemimpin “kardus”, sebar “uang korupsi”

Malang ajak warga jangan pilih pemimpin “kardus”, sebar “uang korupsi”




LENSAINDONESIA.COM: Puluhan Warga Kota Malang bersama aktivis Malang Coruption Watch (MCW) melakukan aksi kampanye “Kangan Memilih Pemipin Kardus” di depan Balaikota Malang, Rabu (26/3/14), ternyata sampai Sabtu ini (29/3/14) masih menjadi perbincangan di Malang.


Apalagi, dalam aksinya itu mereka membawa banner bertuliskan seperti; Caleg “Kardus” Rajin Ciptakan Money Politik, “Caleg Lama Partai Baru”, “Lagu Lama Gak Tau Malu”, “Politik Uang Akar Korupsi” artisnya identik menyebarkan uang yang nantinya ditebus dengan korupsi.


Baca juga: Pemuda Malang minta Pieter Zulkifli dicoret dari Caleg DPR RI dan Dukung tuntutan sopir, DPRD Kota Malang tolak Blue Bird


Semua banner itu juga bertulliskan “Jangan Pilih Pemimin Kadus”.


“Karena itu kami ajak masyarakat untuk menolak politik uang. Sebab,itu akan melahirkan pemimpin bermental kardus,” kata Fiqih Tri Hidayatullah, dari Divisi Pendidikan MCW.


Kardus, lanjut MCW, merupakan simbol sampah yang dapat didaur ulang, Pemimpin dengan mental kardus merupakan hasil sampah demokrasi yang didaur ulang.


“Kebanyakan mereka adalah caleg lama yang kini berkiprah di partai baru. Caleg yang suka loncat partai,” timpalnya.


Sesuai data MCW, menyebutkan bila hingga saat ini sudah mendapatkan sebanyak 58 pengaduan masyarakat tentang money politik.


“Praktik politik ini tidak menyugukan pembelajaran politik yang baik. Sebab, masyarakat hanya disuguhi praktek culas dalam meligitimasi kekuasaan,” urai Fiqih.


Selain praktik politik uang, angka golput di kota Malang masih sangat tinggi. Berkaca dari Pilkada kota Malang serta Pilkada Jawa Timut jumlah angka Golput di kota Malang menyentuh angka 30 persen.


“Semakin tinggi masyarakat yang apatis juga akan mendorong penyelewengan kekuasaan,” tegasnya.


Oleh karenanya, warga bersama MCW menghimbau agar masyarakat untuk berpartisipasi dengan memberikan hak suaranya di TPS, menolak bentuk politik uang dan juga melakukan pemantauan di lapangan serta melaporkan bila ada kecurangan. @aji_dewa_roisky


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment