LENSAINDONESIA.COM: Suasana suhu politik Parpol di Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) memanas. Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah setempat dibakar massa. Pelaku diduga sekelompok orang akibat buntut konflik Pemilukada yang terjadi di daerah setempat.
Praktis kondisi ini, menuai kecemasan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Karena pelaksanaan Pemilu tinggal dua pekan lagi, yakni 9 April 2014 mendatang.
Baca juga: BPK ogah jawab dugaan ada dana asing gerojok peserta Pemilu dan Pramono PDIP: KPU batalkan 9 partai ikut Pemilu, harus ada banding
Ketua KPU Provinsi NTT, Johanes Depa saat dihubungi, mengaku pihaknya masih melakukan koordinasi dengan KPUD Kabupaten Sumba Barat Daya.
“Kami masih melakukan koordinasi. Apalagi, logistik Pileg yang disimpan di kantor itu ikut ludes terbakar,” kata Johanes, Jakarta, Jumat (28/3/2014).
Sementara itu, dari pihak yang berbeda, Marianus Kristoforus Gala, yang bertugas di Sekretariat KPU SBD saat dihubungi wartawan di Jakarta, mengatakan, menduga kejadian tersebut dipicu santernya informasi terkait Kementerian Dalam Negeri telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) pelantikan dan pengesahan Markus Dairo Talu-Dara Tanggu Kaha (MDT-DT), sebagai Bupati dan Wakil Bupati SBD terpilih periode 2013-2018.
Namun, lanjutnya, informasi ini (SK Kemendagri) katanya ternyata tidak benar. “Yang benar adalah bahwa Lima Komisioner di Kabupaten SBD yang diberhentikan sementara oleh KPU Pusat, sudah diaktifkan kembali setelah KPU NTT mengirim surat penegasan pengesahan pasangan MDT-DT sebagai pasangan terpilih ke DPRD SBD untuk selanjutnya usulan ke Gubernur lalu ke Kemendagri untuk segera dilakukan pelantikan,” terangnya.
Lebih lanjut, Marianus menerangkan, Polisi setempat sudah melakukan pengamanan dan berjaga di lokasi kejadian serta masih melakukan penyelidikan guna memastikan latar belakang peristiwa dan siapa yang bertanggung jawab atas kejadian itu.
Selain itu, Marianus juga mengungkapkan, saat kejadian juga terdapat sejumlah massa (pihak pendukung pasangan lain) yang berjumlah banyak yang diduga memantau perkembangan dan ingin memastikan apakah SK pelantikan tersebut benar adannya apa sebaliknya.
Sementara, Komisioner KPU RI, Ferry Kurnia Rizkiyansyah saat dihubungi mengatakan pihaknya belum bisa memberi penjelasan secara detil terkait berapa jumlah logistik yang rusak atau ludes terbakar atas kejadian itu.
“Belum ada (informasi)” ujar Ferry singkat. @yuanto
0 comments:
Post a Comment